Sukses

Mengenal Sosok di Balik Tokoh Tintin Lewat Museum

Seorang pengguna YouTube menunggah pengalamannya berkunjung ke Herge Museum.

Liputan6.com, Berlin - Seorang pengguna YouTube menunggah pengalamannya berkunjung ke Herge Museum, yang terkenal dengan sejumlah karya komik abadi. Salah satu tokoh komiknya yang paling terkenal adalah Tintin dengan anjing kesayangannya bernama Snowy.

Kisah petualangan Tintin membawa para pembacanya dalam kisah-kisah mendebarkan ke berbagai belahan dunia.

Di dalam Herge Museum itu, ruang-ruang pameran diatur berdasarkan tema-tema tertentu. Tiap tema diberi gambar-gambar, salinan majalah, dan barang pribadi penulis itu.

Setiap pengunjung mendapatkan panduan suara dan gambar secara tak berbayar. Panduan itu antara lain berisi tentang intisari komik dan wawancara dengan Herge tentang komiknya.

Herge terlahir sebagai Georges Remi di tahun 1907 di Etterbeek, Brussels. Sejak masih kanak-kanak, ia cinta menggambar dan ketika ikut dalam gerakan Pramuka, ia mulai menciptakan komik Le Boy Scout.

Kehidupannya sebagai seorang anak pramuka sangat mempengaruhi Herge dan tokoh Tintin seringkali dipandang sebagai seseorang bersifat kepanduan (pramuka).

Di tahun 1924, Georges Remi mulai menandatangani karya-karyanya dengan 'Herge', yang sebetulnya merupakan bunyi kebalikan dari inisial namanya dan diucapkan dalam bahasa Perancis.

Setahun kemudian, ia mulai bekerja di harian Le XXe Siècle. Tiga tahun kemudian ia dipercaya menangani suplemen untuk kaum muda, Le Petit Vingtieme. Itulah saat pertama kali munculnya Tintin dan Snowy (1929).

Pada 1930, Herge menciptakan dua tokoh lagi yang terkenal di Belgia: Quick dan Flupke, dua anak bandel dari Brussels.

Hingga tahun 1934, tokoh-tokoh asing dalam karyanya seringkali merupakan stereotip, hingga akhirnya ia bertemu dengan seorang pelajar Tiongkok, Tchang.

Di tahun 1940, saat Nazi Jerman menduduki Belgia, ia menamatkan Le XXe Siecle. Herge pun memindahkan kisah Tintin ke harian Le Soir, yang dikendalikan pihak Jerman, sehingga ia dicurigai sebagai kolaborator dan fasis. Karenanya, karya-karyanya sempat dilarang terbit di harian Belgia manapun hingga tahun 1946.

Namun Herge menolak disebut bersimpati kepada Nazi.

Lalu saat 1942, ia menerima anjuran penerbit Casterman untuk memberi warna pada karya-karyanya. Empat tahun kemudian, terbitlah majalah Tintin. Diikuti dengan pendirian Studio Hergé yang turut membidani karya paling terkenalnya: Perjalanan ke Bulan.

Herge meninggal pada tahun 1983 dan komik terakhirnya, Tintin et l’Alph-art, belum selesai. (Tnt)