Liputan6.com, Jakarta - Upaya pencarian terhadap kapal Hsiang Fu Chun yang hilang kontak di Laut Atlantik Selatan terus dilakukan. Kapal tersebut diketahui membawa Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia sebanyak 21 orang.
Menurut keterangan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Muhamad Iqbal mengatakan, dari kabar baru yang dia terima, Kapal Angkatan Laut Argentina akan berangkat ke perairan yang diduga sebagai tempat kapal asal Taiwan itu hilang. Namun, upaya tersebut harus berhadapan dengan sedikit kendala.
"Semula kami mengharapkan kapal AL dari Argentina tiba di lokasi hari ini," sebut Iqbal di Kantor Kemlu, Jakarta, Senin (16/3/2015).
"Tapi kami baru dapat informasi bahwa cuacanya sangat menantang (buruk) sehingga belum bisa tiba hari ini diperkirakan besok baru tiba," tambah Iqbal.
Walau hari ini tidak bisa mengirimkan kapal, Argentina tidak lepas tangan. Disebutkan Iqbal, mereka tetap mengutus beberapa pesawat ke perairan dekat Falkand Island itu.
"Pihak Argentina sudah mengirimkan pesawat hari ini untuk melakukan pemantauan tambahan," ucap Iqbal.
Kapal berbobot 700 ton ini hilang di kontak di perairan Atlantik sekitar 1600 mil laut dari Argentina. Di dalamnya selain ada 21 ABK, terdapat pula beberapa ABK dari beberapa negara lain seperti Filipina, Vietnam dan China.
Pada 2 Maret 2015 lalu, pemilik kapal memberikan kabar kapal Hsiang Fu Chien hilang kontak. Namun, pemberitahuan itu tidak langsung disampaikan kepada Otoritas Indonesia.
Baca Juga
Pemerintah baru menerima kabar tersebut pada 9 Maret 2015. Hal itu sangatlah disayangkan. Sebab, sebagai negara yang anak buah kapalnya ada di dalam kapal itu seharusnya informasi penting tersebut tak ditahan. (Tnt)
Advertisement