Liputan6.com, Mosul - Pasukan Kurdi di Irak menuding kelompok militan Islamic State Iraq and Syria (ISIS) menggunakan senjata kimia. Saat ini mereka menyelidiki 2 lokasi serangan ISIS yang diduga kuat menggunakan senjata kimia.
"Salah satu dari serangan yang dituduhkan itu terjadi akhir Desember 2014 di dekat kawasan Sinjar. Serangan lainnya di sebelah barat Mosul pada akhir Januari 2015," beber pemimpin milisi Kurdi Jenderal Aziz Wesi seperti dilansir VOA News yang dikutip Liputan6.com, Selasa (17/3/2015).
Tuduhan tersebut menyusul klaim serupa pada Sabtu 14 Maret lalu oleh para pejabat Kurdi. Mereka mengatakan ISIS menggunakan gas klorin untuk menarget pasukan Peshmerga.
"Hasil analisis laboratorium mendapati jejak klorin dalam sampel-sampel dari lokasi pengeboman antara Kota Mosul yang dikuasai ISIS dan perbatasan Suriah," demikian pernyataan Dewan Keamanan Kawasan Kurdistan.
Dewan Kurdi menyatakan pula laboratorium tersebut bekerja sama dengan satu negara mitra dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat yang memerangi kelompok ISIS. Hanya saja mereka tidak mengidentifikasi negara tersebut maupun laboratoriumnya.
Kelompok ISIS selama ini dicurigai menggunakan klorin dalam serangan-serangan sebelumnya di Irak dan Suriah. Namun tuduhan oleh Dewan Kurdi itu tidak bisa dikukuhkan secara independen. (Ans)
Pasukan Kurdi Tuding ISIS Gunakan Senjata Kimia di Irak
Kelompok ISIS selama ini dicurigai menggunakan klorin dalam serangan-serangan sebelumnya di Irak dan Suriah.
Advertisement