Sukses

'Pertarungan' Ketat Netanyahu di Pemilu Israel

Berbagai jajak pendapat, Netanyahu dinyatakan kalah beberapa suara dari aliansi sayap tengah-kiri yang dipimpin partai Buruh.

Liputan6.com, Tel Aviv - Ribuan orang berkumpul Minggu malam di Tel Aviv untuk mendukung kampanye terakhir Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menjelang pemilihan parlemen yang digelar Selasa waktu setempat.

Berbagai jajak pendapat yang dirilis Jumat 13 Maret -- hari terakhir jajak pendapat boleh dilakukan sebelum pemilu -- menunjukkan partai Likud Perdana Menteri Netanyahu kalah beberapa suara dari aliansi sayap tengah-kiri yang dipimpin partai Buruh yang beroposisi.

Netanyahu mendesak para pendukungnya untuk menggalang kekuatan.

"Besarnya kesenjangan di antara partai-partai yang ingin memimpin negara itu bisa menjadi faktor yang menentukan siapa yang akan membentuk pemerintahan mendatang. Ini merupakan perjuangan yang menentukan dan persaingan yang ketat," ucap Netanyahu seperti dikutip dari VOA News, Selasa (17/3/2015).

"Kita harus menutup kesenjangan ini," tambah Netanyahu.

Aliansi sayap tengah-kiri yang dipimpin pemimpin Partai Buruh Isaac Herzog unggul pada hari-hari terakhir kampanye.

"Setelah enam tahun pemerintahan yang dipimpin Netanyahu, tiba waktunya untuk mengadakan perubahan. Kita harus berjuang bersama. Kita harus bersatu dan bekerja sama supaya berhasil. Dan kita akan menang karena pilihannya hanya kita atau dia," ucap Herzog kepada para pendukungnya dalam kampanye.

Baik partai Likud pimpinan Netanyahu ataupun aliansi Serikat Zionis yang menaungi Herzog, diperkirakan tidak akan memenangkan 61 kursi mayoritas yang diperlukan untuk membentuk pemerintahan berikutnya.

Hasilnya, kedua pihak berupaya menarik dukungan dari partai-partai yang lebih kecil dari berbagai spektrum politik mulai dari komunis sampai Yahudi ortodoks.

Dilansir dari BBC, tempat pemilihan suara (TPS) tersebut dibuka pukul 07.00 dan akan ditutup pukul 22.00 waktu setempat.

Benjamin Netanyahu sedang berusaha mempertahankan kekuasaannya. Dalam rangka menarik dukungan para pemilih beraliran politik keras dalam pemilu yang digelar Selasa ini, ia mengucap janji: tak akan membiarkan negara Palestina berdiri selama ia berkuasa. [[Baca: Netanyahu: Negara Palestina Tak Akan Berdiri Selama Saya Berkuasa]](2192128 "")

Tambahan dukungan sangat diperlukan kubu Netanyahu, sebab, berdasarkan jajak pendapat terakhir, partainya, Likud berada di belakang aliansi oposisi  kiri-tengah, Zionist Union atau Persatuan Zionis -- yang dalam kampanyenya berjanji untuk memperbaiki hubungan dengan Palestina dan masyarakat internasional, terutama Amerika Serikat. Juga memperkecil kesenjangan antara masyarakat yang kaya dan miskin. (Tnt/Ein)