Liputan6.com, Jakarta Selain bersahabat dengan mantan Presiden Soeharto, bapak bangsa Singapura, Lee Kuan Yew juga membina pertemanan dengan Presiden Indonesia ketiga, BJ Habibie.
Namun, persahabatan Lee dengan Habibie dimulai cukup unik. Awalnya, ayah dari PM Singapura saat ini Lee Tsien Loong terhadap pria terhadap mantan Menristek ini kurang positif.
Tetapi, pandangan itu perlahan berubah. Hal ini terwujud setelah suami dari Ainun Habibie menyebut Singapura sebagai negara yang punya potensi besar di lautan yang sangat luas.
Lee tersenyum mendengar pernyataan Habibie. Dia pun tak ragu menyampaikan apresiasi atas kinerja Habibie membangun di pemerintahan Indonesia.
"(Habibie) sangat cerdas, tetapi dia juga lincah dan fasih," kata Lee, seperti dikutip dari Today Online, Senin (23/2/2015).
Bukan cuma itu, Lee menggarisbawahi upaya Habibie menciptakan desentralisasi Indonesia patut dipuji. Sebab, Habibie meletakkan dasar pembangunan Indonesia di dari kota dan kabupaten di seluruh nusantara.
Di samping desentralisasi, Lee juga mencatat Habibie merupakan sosok sangat berjasa mencegah upaya separatisme menjamur di Indonesia.
Namun, setelah Habibie tak menjabat, pandangan Lee terhadap pemimpin Indonesia selanjutnya beraneka ragam, dari mulai Gus Dur sampai SBY.
Baca Juga
"Penerus Habibie mulai membuat kekacauan, Gus Dur mengacaukan lebih besar, Mega coba menenangkan, SBY ada perkembangan sedikit, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," sebut Lee.
Lee Kuan Yew wafat pada usia 91 tahun setelah beberapa pekan dirawat di Rumah Sakit Umum Singapura lantaran menderita pneumonia atau penyakit paru-paru basah.
Lee mengembuskan napas terakhirnya pada Senin dini hari, sekitar pukul 03.18 waktu setempat. Pemerintah dan keluarga saat ini tengah mempersiapkan upacara pemakaman dan penghormatan terakhir untuk mantan Perdana Menteri itu.
Lee yang lahir pada 16 September 1923 itu merupakan pendiri People’s Action Party pada 1954. Dia kemudian menjabat sebagai Perdana Menteri sejak 1959.
Ketika itu, dia memimpin Singapura yang sempat bergabung dengan Pemerintah Federasi Malaysia. Pada akhirnya dia membawa Singapura merdeka pada 1965.
Lee Kuan Yew meninggalkan dua putra, Lee Hsien Loong dan Lee Hsien Yang, serta seorang putri bernama Lee Wei Ling. Istrinya, Kwa Geok Choo, telah berpulang pada 2010 silam. (Ger/Yus)
Advertisement