Liputan6.com, Berlin - Tim pencari suuah menemukan black box atau kotak hitam dari pesawat Germanwings 4U 9525. Penemuan tersebut, akan menjadi petunjuk utama mengenai penyebab pesawat Dusseldorf yang dilaporkan tiba-tiba kehilangan ketinggian dan jatuh bersama 150 orang di dalamnya.
"Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve telah mengonfirmasi bahwa tim pencari menemukan perekam data penerbangan, di antara puing-puing pesawat yang hancur," kata salah satu pejabat setempat seperti dikutip dari Fox News, Rabu (25/3/2015).
Anggota parlemen Alpes-de-Haute-Provence, Gilbert Sauvan mengatakan puing-puing pesawat yang jatuh Selasa 24 Maret 2015 pagi di bagian terpencil di pegunungan Alpen Prancis itu tersebar di area berukuran satu sampai 2 kali lapangan sepak bola.
"Semuanya hancur," kata Sauvan. "Potongan-potongan terbesar dari puing-puing adalah ukuran mobil sedan".
Sauvan menuturkan, tidak ada yang bisa mengakses situs jatuhnya Germanwings 4U 9525 dari jalur darat. Tapi helikopter telah dikerahkan, unit tersebut berputar-putar di area itu, dan 500 petugas pemadam kebakaran serta keamanan bersiaga di daerah itu.
"Kotak hitam yang kami temukan beberapa jam setelah kecelakaan akan segera diperiksa untuk membantu kemajuan penyelidikan dengan cepat," kata Cazeneuve media Prancis.
"Helikopter pertama yang berhasil mendarat di dekat lokasi kecelakaan di daerah Alpes de Haute Provence, sekitar 65 km sebelah utara dari Kota Nice belum menemukan ada tanda-tanda korban," demikian diungkapkan Perdana Menteri Prancis Manuel Valls.
Pesawat, yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan Jerman Lufthansa, Germanwings dilaporkan jatuh setelah mengangkasa 44 menit dari Barcelona dalam cuaca yang relatif cerah. Burung besi itu dilaporkan jatuh dari ketinggian 38.000 kaki atau sekitar 6.800 meter di atas Kota Barcelonnette. Terjadi penurunan ketinggian secara drastis selama 8 menit.
"Kami akan melakukan segala upaya untuk menguak penyebab kecelakaan secepat mungkin," kata pejabat Germanwings, Thomas Winkelmann. "Kami ingin tahu apa yang terjadi. Itulah kewajiban kami."
Sementara itu, Presiden Prancis Hollande dijadwalkan berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Raja Spanyol Felipe karena sebagian besar awak dan 146 penumpang -- termasuk dua bayi -- kemungkinan besar dari negara mereka. Maskapai penerbangan dan rute keduanya populer bagi wisatawan dari kedua negara.
Sejauh ini, belum ada nama-nama penumpang yang dirilis, sementara maskapai penerbangan dan pihak berwenang berusaha untuk menghubungi anggota keluarga dari daftar manifest. (Tnt/Mut)