Liputan6.com, Paris - Salah satu bagian Black Box atau kotak hitam pesawat Germanwings dengan nomor penerbangan 9525 yang berisi rekaman suara dari kokpit (Cockpit Voice Recorder/CVR) telah ditemukan di lokasi kecelakaan, Pegunungan Alpen, Prancis. Meski dalam kondisi penyok, tim penyelidik Prancis memastikan bahwa suara yang terekam di Kotak Hitam itu bisa terdengar.
"Ada suara-suara dari dalam kokpit. Tapi kita belum bisa memberikan kesimpulan. Ini masih terlalu dini," ujar Direktur Badan Investigasi Penerbangan Prancis Remi Jouty, seperti dimuat BBC, Kamis (26/3/2015).
Namun demikian, kata Jouty, dengan kondisi Black Box yang bisa dibaca, setidaknya pihak penyelidik bisa memperoleh gambaran awal terkait kecelakaan dengan mengacu pada percakapan pilot dan petugas pemandu lalu lintas udara (Air Traffic Control/ATC) yang berhasil terdengar dari CVR.
"Komunikasi terakhir antara pilot dan Petugas ATC yang terdengar adalah pembicaraan yang terjadi seperti pesawat pada umumnya," ungkap dia. "Pesawat diintruksikan untuk tetap pada jalur penerbangan, tapi tiba-tiba kapal terbang turun ketinggian sekitar satu menit kemudian."
Jouty menambahkan, pihak ATC mencoba untuk menghubungi pilot, tapi tidak berhasil. Pesawat kemudian dinyatakan hilang kontak.
Dia mengaku hanya bisa memberikan penjelasan sedikit soal isi CVR dan belum bisa membeberkan kenapa pesawat bisa jatuh mendadak. Sebab tim investigasi butuh waktu beberapa minggu untuk merampungkan penyelidikan secara menyeluruh.
"Untuk saat ini, kami belum bisa menjelaskan kenapa pesawat mendadak jatuh. dan alasan kenapa pilot tak menanggapi panggilan pihak ATC yang mencoba menghubunginya," kata Jouty.
Dia juga membantah kabar ditemukannya satu bagian lagi dari Black Box Germanwings: Flight Data Recorder (FDR). Dia menegaskan hal itu tidak benar. Tim pencari masih mencarinya.
Meledak di Udara?
Dalam kecelakaan di area yang dianggap jalur penerbangan teraman di Eropa ini, petunjuk pertama yang paling bisa diandalkan adalah bentuk dan penyebaran puing atau serpihan pesawat.
Menurut pakar keselamatan penerbangan Boeing, Todd Curtis, jika puing-puing berada berdekatan, maka pesawat diduga kuat menghantam gunung. Tapi jika penyebaran serpihannya jauh, maka kapal terbang diyakini sudah hancur terlebih dahulu di udara.
"Jika Anda melihat bagian sayap di sini, kemudian melihat bagian lainnya pada jarak sekitar 3 mil (sekitar 4,8 km), maka kecelakaan tidak terjadi di darat, tapi di udara," jelas Curtis, seperti dimuat News.com.au.
Teori lainnya, pengamat penerbangan itu juga tidak mengesampingkan kemungkinan adanya ulah teroris, apabila ternyata diketahui pesawat hancur di udara, seperti yang terjadi pada Malaysia Airlines MH17 pada Juli 2014 lalu. Namun menurutketua penyelidik kecelakaan Jouty mengungkapkan tak ada indikasi terjadinya ledakan. Sebab menurut dia, pesawat terbang sesuai jalur hingga 'akhir'.
Kabarnya tim pencari sudah menemukan flight data recorder (FDR) kotak hitam pesawat Airbus A320 itu. Namun hal itu dibantah oleh Jyouti. Dia menegaskan bahwa hal itu tidak benar.
Pesawat Germanwings yang terbang dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldof, Jerman mengalami kecelakaan di Pegunungan Alpen, Prancis pada Selasa 24 Maret pagi sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Seluruh penumpang yang berjumlah 150 orang, termasuk pilot dan kru pesawat, dinyatakan tewas. (Riz)
Advertisement