Sukses

Perangi Milisi Houthi, Arab Saudi Serang Yaman

Milisi Houthi dilaporkan semakin mendekati kota Aden, di mana sang presiden mengungsi setelah kabur dari ibukota Yaman, Sanaa.

Liputan6.com, Aden - Arab Saudi mengumumkan pada Rabu 25 Maret malam telah melancarkan operasi militer ke Yaman, untuk memerangi milisi Houthi yang mengancam pemerintahan di sana. Informasi tersebut disampaikan oleh duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat.

"Kami akan melakukan apa pun untuk melindungi pemerintah yang sah dari Yaman," kata Duta Besar Adel al-Jubeir kepada wartawan di Washington seperti dikutip dari New York Times, Kamis (26/3/2015).

Jubeir tidak menyebutkan nama negara-negara lain yang terlibat dalam kampanye militer tersebut, namun ia mengatakan bahwa pasukan militer Amerika tidak terlibat dalam serangan udara.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS membenarkan bahwa Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi tak lagi berada di kediamannya di Aden, bagian Selatan negara itu.

"Kami telah mengadakan kontak pada (Rabu) pagi hari. Saya tak berhak mengonfirmasi rincian tambahan apa pun mengenai keberadaannya," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki dikutip Xinhua.

"Menyangkut kepergiannya, saya kira sangat jelas dia pergi secara sukarela," ucap Psaki.

Satu sumber di kantor presiden Yaman mengatakan bahwa Hadi masih berada di Aden untuk mengomandoi pasukannya dalam memerangi milisi Houthi, setelah kekalahan milisi sukunya di Provinsi Lahj, Yaman Selatan.

"Milisi Houthi dengan dukungan pasukan keamanan dilaporkan bergerak maju di Yaman Selatan dan menguasai satu pangkalan udara strategis di Lahj Rabu pagi," ungkap salah seorang pejabat militer.

"Mereka bergerak maju ke dalam wilayah Lahj Tengah, tempat Hadi menetap," tambah pejabat itu.

Sementara itu dari Riyadh dilaporkan bahwa lima negara kawasan Teluk menyatakan akan melindungi Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi dari pemberontak Houthi, yang semakin mendekati kota Aden di mana sang presiden mengungsi setelah kabur dari ibukota Sanaa.

Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Bahrain dan Uni Emirat Arab mengatakan mereka "telah memutuskan untuk menjawab permintaan Presiden Hadi untuk melindungi Yaman dan rakyatnya dari agresi milisi Houthi". (Tnt)