Liputan6.com, Paris - Penyelidik masih mencari tahu penyebab kecelakaan maut pesawat Germanwings 4U 9525 yang jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis, Selasa 24 Maret 2015. Salah satunya dari Cockpit Voice Recorder (CVR), yang mengungkap suara seorang seorang pilot meninggalkan kokpit saat kapal terbang kehilangan ketinggian, menukik, dan tak terkendali.
"Terdengar ada suara ketukan dari luar pintu kokpit dan tidak ada jawaban. Dan kemudian ada suara pintu digedor keras namun masih tak ada jawaban. Tidak terdengar sama sekali jawaban," kata penyidik seperti dikutip dari New York Times.
"Dapat didengar salah satu pilot sedang mencoba mendobrak pintu itu (dari luar)," ucap si penyidik.
Dari informasi pejabat yang menyelidiki kecelakaan Airbus A320 itu, Badan Investigasi Penerbangan Prancis BEA menuturkan bahwa pihaknya telah mengekstrak rekaman audio dalam VCR. Meski secara fisik salah satu kotak hitam itu rusak cukup parah.
"Kami mampu mengekstrak data audio yang dapat digunakan sebagai petunjuk," kata Direktur Badan Investigasi Penerbangan Prancis, Remi Jouty seraya menambahkan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan terkait penyebab kecelakaan itu.
Kini kotak hitam itu masih dalam pemeriksaan di Paris, untuk mengetahui apa persisnya percakapan terakhir dua pilot sebelum kecelakaan nahas tersebut.
"Rincian lebih lanjut akan diungkap untuk mengetahui suara dan bunyi yang terdengar pada file tersebut," kata Jouty, yang memperkirakan analisis terkait suara-suara dalam rekaman audio itu makan waktu beberapa hari.
Pengungkapan salah satu penyidik secara tak langsung memberikan gambaran terkait apa yang terjadi di atas pesawat Germanwings tersebut. Namun juga menimbulkan sejumlah tanda tanya lain, tentang apa sebenarnya yang terjadi sesaat sebelum burung besi itu jatuh.
"Kami belum tahu alasan salah satu pilot keluar dari kokpit. Namun yang pasti, di akhir penerbangan, hanya ada satu pilot, sendirian dan ia tidak membuka pintu kokpit," kata pejabat tersebut.
Sebelumnya, Presiden Prancis Francois Hollande, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengunjungi pusat evakuasi di dekat lokasi kecelakaan Germanwings Airbus Rabu kemarin.
Baca Juga
"Sahabatku Angela, dan Mariano. Jangan khawatir, kita akan menemukan dan mengetahui segala sesuatunya tentang malapetaka ini," kata Hollande kepada mitranya seperti dikutip dari VOA News.
Advertisement
Otoritas penerbangan erancis tak banyak memberikan publikasi resmi terkait insiden jatuhnya Germanwings. Terkait informasi dari rekaman audio itu, belum diketahui apakah itu hanya sebagian percakapan atau versi lengkapnya.
Pesawat Germanwings yang terbang dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldof, Jerman mengalami kecelakaan di Pegunungan Alpen, Prancis pada Selasa 24 Maret pagi sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Seluruh penumpang yang berjumlah 150 orang, termasuk pilot dan kru pesawat, dinyatakan tewas.
Menurut Germanwing, pesawat itu terbang pada ketinggian 38.000 kaki -- jelajah ketinggian normal -- ketika tiba-tiba mulai kehilangan ketinggian dan menukik tajam selama 8 menit. Ketika pesawat itu berada pada 6.000 kaki, radar Prancis melaporkan kehilangan kontak.
Menurut data manifes, 150 orang di pesawat nahas yang terbang dari Barcelona menuju Dusseldof itu di antaranya adalah 67 warga Jerman, 40 Spanyol, 1 Belgia, 1 Belanda, dan 2 Australia. Data lengkapnya masih ditelusuri.
Dilaporkan ada 16 pelajar dan 2 guru dari Sekolah Joseph-Koenig di Haltern, bagian barat Jerman. Dua penyanyi opera juga diberitakan menjadi korban dalam insiden tersebut, mereka adalah Oleg Bryjak dan Maria Radner.
Dua warga Australia dan seorang pebisnis di Israel juga disebut-sebut berada di dalam pesawat tersebut. Germanwings merupakan anak perusahaan dari maskapai Jerman, Lufthansa. (Tnt/Ein)
Â