Liputan6.com, Paris - Tim investigasi kecelakaan pesawat maskapai Jerman, Germanwings terus bekerja untuk mengungkap apa yang sebenarnya menyebabkan kapal terbang tersebut jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis.
Hingga kini, setidaknya ada beberapa fakta yang terungkap dari rekaman cockpit voice recorder (CVR) Black Box. Salah satunya adalah bahwa Andreas Lubitz yang bertugas sebagai pilot kedua atau kopilot sengaja menurunkan ketinggian pesawat ketika kapten pilot Patrick terkunci di luar.
"Kami dengar pilot meminta kopilot untuk mengendalikan pesawat. Pada waktu yang bersamaan, juga terdengar suara seseorang meninggalkan kursi dan suara pintu tertutup," ungkap jaksa Wilayah Marseille Prancis, Brice Robin, seperrti dimuat Liputan6.com kutip dari BBC, Sabtu (28/3/2015).
Menurut jaksa Prancis yang berwenang menginvestigasi kecelakaan pesawat jenis A320 tersebut. "Pada saat itu, kopilot yang mengendalikan pesawat. Saat itu, dia menekan tombol untuk menurunkan pesawat." Disebutkan juga bahwa kopilot itu diduga masih hidup sampai pesawat menghantam pegunungan Alpen.
Fakta lain juga terungkap berdasarkan riwayat kesehatan si kopilot yang ditemukan tim forensik, bahwa ia menunda pelatihan pilot pada 2008 karena mengalami salah satu jenis gangguan mental. Seorang teman mengatakan dia mengalami 'depresi'.
Penemuan tersebut menimbulkan pertanyaan serius mengapa Lubitz diizinkan untuk melanjutkan pelatihan dan apakah ia cukup bisa mencegah terjadinya kecelakaan.
Bos Luthfansa yang menaungi maskapai Germanwings, Carsten Spohr membenarkan catatan kesehatan tersebut. Ia mengonfirmasi bahwa Lubitz memang mengambil cuti selama beberapa bulan sebelum bergabung kembali dengan perusahaan penerbangan tersebut. Namun ditegaskan pula bahwa sang kopilot layak '100 persen untuk terbang' setelah dinyatakan lolos semua tes medis.
Atas hal itu, Perdana Menteri Prancis Manuel Valls meminta pihak Luthfansa menelusuri dugaan tindakan kriminal yang diduga dilakukan kopilot atau mungkin sebagai aksi bunuh diri. Dia berharap pihak Luthfansa memberikan informasi dengan jelas.
"Semuanya mengarah pada tindakan yang tidak pernah kita bayangkan. Kita menduga adanya dugaan mengerikan ini: kriminal, gila, bunuh diri," ujar Valls, seperti dimuat News.com.au.
Pesawat Germanwings yang terbang dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldof, Jerman mengalami kecelakaan di Pegunungan Alpen, Prancis pada Selasa 24 Maret pagi sekitar pukul 10.30 waktu setempat. Seluruh penumpang yang berjumlah 150 orang, termasuk pilot dan kru pesawat, dinyatakan tewas.
Direktur Badan Investigasi Penerbangan Prancis Remi Jouty sebelumnya mengungkapkan sedikit percakapan terakhir antara pilot dan petugas pemandu lalu lintas udara (Air Traffic Control/ATC).
"Komunikasi terakhir antara pilot dan Petugas ATC yang terdengar adalah pembicaraan yang terjadi seperti pesawat pada umumnya," ungkap dia. "Pesawat diintruksikan untuk tetap pada jalur penerbangan, tapi tiba-tiba kapal terbang turun ketinggian sekitar satu menit kemudian." Dia menambahkan, pihak ATC mencoba untuk menghubungi pilot, tapi tidak berhasil. Pesawat Germanwings kemudian dinyatakan hilang kontak. (Riz)
Tragedi Germanwings: Aksi Kriminal Kopilot atau Bunuh Diri?
Kopilot pesawat Germanwings yang pernah mengalami depresi diduga sengaja membuat pesawat celaka.
Advertisement