Liputan6.com, Singapura City - Sekitar 330 ribu orang atau setara dengan sepersepuluh jumlah penduduk Singapura, tercatat telah mengunjungi parlemen negara kota itu untuk menyampaikan penghormatan terakhir kepada mendiang mantan perdana menteri Lee Kuan Yew. Penghormatan terakhir diberikan sebelum 'Bapak Singapura' itu dikremasi akhir pekan ini.
Membludaknya jumlah pelayat sampai-sampai membuat pemerintah harus menutup sementara akses ke gedung parlemen pada Jumat 27 Maret tengah malam lalu. Demi keselamatan pengantre sendiri.
Menurut pemerintah, sampai pukul 23.00 waktu Singapura Jumat kemarin, lebih dari 290.000 orang antre demi menghormati Lee yang memimpin Singapura merdeka dari Malaysia pada 1965.
Pada puncak kunjungan, para pelayat hanya bisa berdiri beberapa detik saja di depan keranda jenazah Lee. Di mana mereka hanya bisa bungkuk sejenak sebelum didorong ke luar.
Pada hari ini, Sabtu (28/3/2015), antrean para pelayat kembali terlihat setelah barikade disingkirkan.
Singapura berpenduduk 5,5 juta orang, namun hanya 3,34 juta orang yang menjadi warga negaranya. Sisanya adalah pekerja migran, ekspatriat, dan keluarga mereka.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam akun Facebooknya mengaku sangat tersentuh, karena begitu banyak manusia yang ingin mempersembahkan penghormatan terakhir bagi mendiang ayahandanya itu.
Pemerintah bahkan membuat satu tautan YouTube bertajuk Remembering Lee Kuan Yew, agar rakyat bisa mengikuti peristiwa penghormatan terakhir dari orang-orang secara langsung.
Mendiang Lee Kuan Yew akan dimakamkan esok Minggu dengan diiringi 21 tembakan salvo (serentak) dan defile pesawat tempur.
Presiden Joko Widodo, mantan Presiden AS Bill Clinton, Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye, Perdana Menteri Australia Tony Abbott, Perdana Menteri India Narendra Modi, dan Raja Malaysia Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah dipastikan hadir pada upacara pemakaman Lee Kuan Yew. (Ant/Tnt/Sun)