Liputan6.com, Singapore City - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong memberikan pidato dalam upacara penghormatan terhadap Bapak Pendiri Bangsa Lee Kuan Yew yang meninggal pada Senin pekan lalu. Lee Hsien Loong yang merupakan putra Lee Kuan Yew itu mengatakan Singapura sangat kehilangan sosok Pendiri Bangsa.
"Minggu ini merupakan minggu yang gelap bagi Singapura. Cahaya yang telah membimbing kami selama ini telah tiada," ujar Lee Hsien Loong di Universal Cultural Centre, Singapura, seperti dimuat Channel News Asia, Minggu (29/3/2015).
"Kita semua telah kehilangan seorang Bapak. Kita semua berduka. Lee Kuan Yew telah membuat negara kecil ini menjadi punya nama besar di dunia internasional," imbuh dia.
Lee Hsien Loong berpidato di hadapan para tamu negara. Ada lebih dari 20 pemimpin negara yang hadir, seperti Presiden Indonesia Joko Widodo, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Kamboja, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Selain itu, hadir pula PM Australia Tony Abbott, PM India Narendra Modi dan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton.
Ribuan warga Singapura berkumpul di luar Gedung Parlemen dan Universal Cultural Centre, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Lee Kuan Yew, meski hujan deras mengguyur.
Dengan mengenakan jas hujan atau memakai payung, masyarakat negeri singa beberapa kali meneriakkan kata "Lee Kuan Yew".
Selain itu, ada sebanyak 21 kali tembakan penghormatan dan empat jet F-16 milik tim aerobatik AU Singapura, The Black Knights akan melakukan atraksi sebagai tanda penghormatan.
Lee mengembuskan napas terakhirnya pada Senin 23 Maret dini hari, sekitar pukul 03.18 waktu setempat. Dia meninggal dunia pada usia 91 tahun, setelah beberapa pekan dirawat di Rumah Sakit Umum Singapura lantaran menderita pneumonia atau penyakit paru-paru basah.
Sang Bapak Bangsa meninggalkan dua putra, Lee Hsien Loong yang kini menjadi Perdana Menteri dan Lee Hsien Yang, serta seorang putri bernama Lee Wei Ling. Istrinya, Kwa Geok Choo telah berpulang pada 2010 silam. (Riz/Ans)