Sukses

'Stroke' Gara-gara Brownies Campur Ganja

Malam sebelumnya korban memakan kue yang dipanggang anak perempuannya. Sama sekali tak curiga ada bahan tak biasa di dalamnya: ganja.

Liputan6.com, Michigan - Seorang pria 58 tahun menghubungi Kepolisian Michigan, melaporkan keanehan yang dirasakan tubuhnya. Ia yang sempat pingsan menduga terserang stroke. Petugas penyelamat pun segera datang dan langsung melarikannya ke St. Joseph’s Hospital.

Malam sebelumnya ia memakan kue yang dipanggang anak perempuannya. Sama sekali tak curiga, makanan itu lah penyebabnya.

Setelah mengetahui gejala-gejala yang dialami sang ayah, putri pria tersebut langsung melapor ke kantor kepolisian terdekat. Ia mengaku, sakit ayahnya gara-gara mengonsumsi brownies buatannya.

Gadis 17 tahun itu mengaku, kue bantat nan sedap buatannya bukan penganan biasa. Adonan brownies tersebut dicampur ganja pemberian seorang temannya!

Kue atau penganan semacam itu dijuluki 'space cake'.

Setelah gejalanya diketahui, paramedis segera menangani pria tersebut dengan tepat. Dan berhasil, korban keluar dari rumah sakit dalam kondisi sehat.

Sebaliknya, remaja yang membuat brownies terancam tak hanya mendapatkan murka sang ayah. Ia menjadi subyek penyelidikan Kepolisian Oakland County.

"Jika terbukti ada kandungan ganja atau lainnya, kasusnya akan disampaikan pada jaksa. Ia berusia 17 tahun dan itu artinya sudah dewasa di hadapan hukum," kata Sheriff, Mike McCabe, seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (31/3/2015).

"Dia tak bisa meremehkan begitu saja. Ini akan jadi pelajaran buat dia dan orang lain."

Beda dengan cara diisap yang efeknya langsung, dampak memakan ganja baru terasa sekitar 2 jam kemudian. Kolumnis New York Times yang pernah mengonsumsi permen isi ganja mengaku mengalami halusinasi parah dan paranoia selama 8 jam.

Dengan bertambahnya negara bagian yang melegalkan ganja atau marijuana, kasus semacam itu menjadi sering terjadi. Rumah Sakit Anak Colorado, misalnya, sering menjumpai kasus di mana anak-anak tak sengaja mengonsumsi ganja.

Dokter gawat darurat, Dr Sam Wong mengatakan salah menafsirkan gejala sering membuang-buang waktu dan sumber daya paramedis.

"Pada anak-anak yang masuk ke UGD, setidaknya setengah waktu keberadaan mereka di sana digunakan untuk mencari tahu apa gerangan penyakit yang diderita. Awalnya kami tak sadar mereka menelan ganja," kata dia.

"Akan lebih baik ketika kami mengetahui apa yang mereka telan, berapa jumlahnya sehingga kami tak harus melakukan tes lebih lanjut. Langsung penanganan."

Dr Wong mengatakan, gejala umum yang diderita pasien yang mengonsumsi ganja, seperti dalam kasus brownies adalah tertawa-tawa, lesu, kejang otot, atau masalah pernapasan. "Kami tak menjumpai gejala panik atau gelisah. Sebagian besar pasien mengantuk." (Ein/Tnt)