Sukses

Peserta KAA Akan Dijamu Makanan Sunda: Liwet, Lalap, dan Sambal

Puncak acara Konferensi Asia Afrika (KAA) akan digelar di Bandung pada Jumat 24 April 2015.

Liputan6.com, Bandung - Para peserta puncak acara Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan digelar di Bandung, Jumat 24 April 2015 nanti akan mendapat suguhan makanan yang mungkin belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Saat jamuan makan siang di Gedung Pakuan Bandung, para peserta akan mencicipi kelezatan masakan khas Sunda yang terkenal dengan lalap dan sambal.

"Menunya sudah mengarah ke menu lokal yaitu masakan Sunda, ada liwet dan yang lain. Dominannya masakan Sunda," kata Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan di Bandung, Rabu (1/4/2015).

Menurut pria yang biasa disapa Aher ini, pilihan menu masakan Sunda sendiri lantaran pada acara KAA 2005 silam, para peserta meminta masakan khas Bandung.

"10 tahun yang lalu pada tahun 2005 sama kita KAA juga, ada keluhan dari kepala negara karena yang disediakannya makanan Eropa. Mereka datangnya ke sini inginnya makanan lokal, karena ingin rasa yang berbeda," jelasnya.

Terkait persiapan peringatan KAA nanti, Aher mengaku sangat optimistis dengan kinerja yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung. Dan pada tanggal 18 April nanti diperkirakan persiapan sudah mencapai 99%.

"Secara teknis untuk persiapan secara fisik ada jalan, trotoar diserahkan ke pemerintah kota. Pemerintah pusat sudah menyerahkan langsung kepada pemerintah kota. Luar biasa kita lihat Kota Bandung sudah mempersiapkan dengan sangat baik. Berbeda dengan tiga minggu yang lalu. Insya Allah tanggal 18 nanti sudah di angka 99% sudah siap," tutup Aher.

Konferensi Asia Afrika akan diselenggarakan pada 19-24 April di Jakarta dan Bandung. Pada tahun ini KAA akan memperingati 60 tahun penyelenggaraannya.

"KAA ini adalah sebuah momentum, maka hal ini tidak bisa disia-siakan," pesan Wakil Menteri Luar AM Fachir.

Menurut Fachir, akan ada keuntungan yang bisa didapat secara nyata oleh masyarakat Indonesia. Secara luas di sejumlah bidang termasuk ekonomi, perdagangan, investasi, politik dan banyak lagi.

"Momentum (KAA) itu tidak harus ditunggu tapi harus diciptakan KAA ini harus kita manfaatkan," tegas mantan Dubes Indonesia untuk Mesir itu. (Ein)

Video Terkini