Sukses

Ditemukan! Sarang Lebah Terbesar di Dunia

Sarang lebah ini akan dipamerkan di Museum Queen Victoria dan Galeri Seni di Launceston selama libur Paskah.

Liputan6.com, Tasmania - Jordan Waddingham menemukan sarang lebah terbesar di dunia, setelah ibunya mengeluhkan keberadaan beberapa ekor lebah Eropa di rumah mereka.
 
Pemimpin kelompok peneliti di Museum Queen Victoria Launceston, Simon Fearn mengatakan sarang lebah itu sangat besar karena sudah berusia dua tahun. Kemungkinan dihuni oleh ratusan ribu ekor lebah.
 
"Sarang lebah berusia satu tahun saja ukurannya bisa sebesar bola sepak, tapi sarang ini besarnya bisa mencapai satu meter kubik," kata Fearn seperti dikutip dari ABC News, Jumat (3/4/2015).
 
"Kami harus pergi ke sarang itu di malam hari ketika tawon sedang tidak aktif untuk menghancurkan koloninya. Butuh waktu dua hari untuk menggali sarang lebah itu dari pinggir anak sungai, dan empat laki-laki untuk mengangkatnya dari semak-semak".

"Anda tidak boleh mendekati sarang belah semacam ini pada siang hari, karena para lebah akan mempertahankan rumahnya dengan sangat keras. Bisa ada lebih dari seratus ribu tawon dalam sarang sebesar ini, jadi kita harus menunggu sampai malam tiba ketika tawon yang tidak aktif."
 
Fearn sendiri mengaku pernah beberapa kali tersengat lebah ketika harus melakukan operasi pemindahan atau memusnahkan sarang lebah.
 
"Sarang tawon lebah Eropa biasanya tidak mampu bertahan melewati musim dingin. Tapi musim dingin tahun lalu tergolong ringan, karena musim dingin yang kering tahun lalu itu memungkinkan sarang lebah itu dapat bertahan hidup di tahun kedua."
 
"Tawon Eropa pertama kali datang ke belahan bumi selatan di tahun 1940, dengan menumpang pada kargo angkutan yang hendak berlayar menuju Selandia Baru. Ratu lebah yang berhibernasi tiba di Tasmania dengan menumpang kargo barang pada tahun 1959,  kemudian lebah itu menyebar di seluruh Tasmania pada tahun 60-an dan 70-an," tutur Fearn.
 
"Pada tahun 1977 lebah eropa pertama kali dideteksi di Victoria sebelum akhirnya menyebar ke New South Wales, Australia Selatan dan Australia Barat".
 
Fearn mengatakan lebah itu menyebabkan banyak kerusakan pada pertanian, namun banyak juga memakan serangga seperti lalat dan ulat bulu. Sementara terkait lebah yang membangun sarangnya di rumah-rumah warga, ia meminta warga untuk berhati-hati dalam menyingkirkannya.
 
Sebuah tinjauan literatur tentang tawon Eropa telah mengidentifikasi kalau sarang lebah yang ditemukan anak laki-laki di Tasmania ini merupakan sarang lebah Eropa di tanah terbesar yang pernah ditemukan di dunia, dengan berat nyaris mencapai 100 kg.
 
Sarang lebah ini akan dipamerkan di Museum Queen Victoria dan Galeri Seni di Launceston selama libur Paskah. (Tnt)

Video Terkini