Sukses

Kelas Bahasa dan Budaya Indonesia Dibuka di Sekolah Bulgaria

Murid-murid mewarnai wayang dan membuat wayang dari karton, bermain congklak, tari poco-poco, serta memperkenalkan flora dan fauna Indonesia

Liputan6.com, Sofia - Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi perhatian negara-negara tetangga sekitar Indonesia. Bahasa dan budaya Indonesia kini juga mulai mendapat tempat di Eropa.

Salah satu sekolah di Kota Veliko Tornovo, Bulgaria, sekitar tiga jam dari kota Sofia, yakni Sekolah Vela Blageova, membuka kelas bahasa dan budaya Indonesia yang menjadi pelajaran ekstrakurikuler murid kelas 5 hingga kelas 7.

Keberadaan pelajaran bahasa dan budaya Indonesia yang dinamai Pojok Indonesia (Indonesian Corner), diresmikan langsung oleh Dubes Indonesia untuk Bulgaria Bunyan Saptomo.

"Sebelum di sekolah ini, Pojok Indonesia telah dibuka di Universitas Sofia," ujar Kepala Fungsi Penerangan, Sosial-Budaya Kedutaan Besar Indonesia di Sofia Dina Martina, Jumat (3/4/2015).  

Peresmian Pojok Indonesia itu dihadiri Kepala Sekolah Vela Blageova Angel Yanchev, para guru dan murid-murid kelas 5 hingga kelas 7 yang berjumlah sekitar 40 orang. Layaknya seremoni, peresmian diawali pengguntingan pita oleh Saptomo.

Yanchev dalam sambutannya mengatakan, Pojok Indonesia itu merupakan salah satu tindaklanjut dari kesepakatan antara Kedutaan Besar Indonesia di Sofia dan Sekolah Vela Blageova pada November tahun lalu.

Yanchev menjelaskan, keberadaan Kelas Indonesia di sekolah itu mendapatkan sambutan cukup baik tidak hanya dari murid-murid, tapi juga dari orangtua murid dan guru.

Sementara Saptomo menyampaikan, Pojok Indonesia di Sekolah Vela Blageova merupakan yang pertama di Bulgaria untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah.

Dia berharap kelas bahasa dan budaya Indonesia dapat terus berkembang sebagaimana kelas yang sama di Universitas Sofia, yang saat ini telah memiliki 33 mahasiswa.

Komodo dan Permainan Congklak

Murid-murid dan guru sekolah yang telah menyelesaikan 40 jam pelajaran bahasa Indonesia dan budaya Indonesia, diberikan sertifikat. Sebaliknya, kedua staf Kedutaan Besar Indonesia untuk Sofia: Maulana Mualim dan Arif Choirul, mendapat sertifikat dari Yanchev.

Sebagai simbolisasi pemahaman budaya Indonesia, murid-murid sekolah itu menarikan tari tradisional Indonesia. Lubo, salah satu murid kelas Indonesia menyatakan, sangat senang bergabung pada kelas bahasa, karena tidak saja belajar tentang bahasa tetapi juga hal lainnya seperti binatang-binatang khas Indonesia.

Ia mengatakan, sangat menyukai binatang-binatang khas Indonesia  seperti komodo dan tarsus serta mengumpulkan banyak gambar-gambar binatang tersebut.

Bukan itu saja, murid-murid mewarnai wayang dan membuat wayang dari karton, bermain congklak, tari poco-poco, serta memperkenalkan flora dan fauna Indonesia.(Ant/Sun)