Liputan6.com, Jakarta - Upaya untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Yaman terus dilakukan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Sampai saat ini tercatat sudah lebih dari 700 orang yang berhasil dibawa keluar dari negara yang tengah berkonflik itu.
Namun dilaporkan masih ada WNI yang belum bisa dievakuasi. Mereka berada di kota besar di Yaman, Aden.
"Yang menjadi keprihatinan kita adalah WNI di Aden. Ada 89 WNI kita masih di Aden," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di kantor Kemlu Jakarta, Senin (6/4/2015).
Dijelaskan mantan Dubes RI untuk Belanda tersebut, sudah ada upaya untuk mengeluarkan WNI dari Aden. Namun usaha itu menghadapi kendala. "Beberapa hari lalu kita sudah menyiapkan kapal, tapi pada saat kapal merapat ada perubahan situasi yang menyebabkan tidak bisa keluar," sambung dia.
Meski demikian, pemerintah dipastikan tidak akan tinggal diam. Agar upaya evakuasi bisa berjalan lancar, Menlu pun mengharapkan adanya humanitarian pause atau jeda kemanusiaan. Guna memberikan kesempatan bagi warga sipil dievakuasi keluar dari Yaman.
"Secara cepat kita akan evakuasi. Terutama di wilayah Aden, di mana ada 89 di sana," jelas dia.
Pada kesempatan yang sama, Menlu Retno turut menyampaikan update jumlah WNI yang sudah dievakuasi dari Yaman. Terhitung sejak negara itu mulai bergejolak pada Desember 2014.
"Kalkulasi WNI yang sudah dievakuasi dan sampai di Indonesia. Saya mundur dari Desember 2014. Di bulan itu ada 332 WNI (yang dievakuasi). Februari-Maret 148 WNI. Di 5 April ada 110, sekarang 110 juga. Dengan demikian ada 700 WNI yang sudah di Tanah Air," papar Retno.
Guna mengevakuasi WNI, Pemerintah telah mengirim tim terpadu ke Yaman dan Salalah, Oman. Evakuasi tersebut termasuk dengan mengerahkan satu pesawat TNI AU Boeing 737-400 dan satu kapal yang disewa dari Djibouti, Afrika Timur.
Baca Juga
Tim yang terdiri dari 43 personel meliputi unsur Kemlu (14 orang), TNI AU (21 orang), Polri (7 orang), dan BIN (3 orang), terus mencari cara untuk dapat melakukan evakuasi cepat, aman dan efisien.
Untuk proses evakuasi, Pemerintah melibatkan 5 Perwakilan RI yaitu KBRI Sanaa, KBRI Riyadh, KBRI Muscat, KBRI Addis Ababa dan KJRI Jeddah. (Tnt/Yus)
Advertisement