Liputan6.com, Mogadishu - Sejumlah jet tempur Kenya melancarkan serangan ke markas kelompok Al-Shabab di Somalia. Serangan ini sebagai balasan atas penyerangan di Garissa University, Kenya, yang mengakibatkan 148 orang tewas.
Presiden kenya Uhuru Kenyatta menegaskan pihaknya akan terus melakukan serangan balasan dengan menggunakan berbagai cara.
Juru bicara Militer Kenya David Obonyo mengatakan operasi serangan udara itu dilakukan di kawasan terpencil Somalia pada Minggu 5 April malam waktu setempat. Kenya berhasil menghancurkan dua kamp kelompok Al-Shabab.
"Bombardir akan terus kami lakukan dalam beberapa waktu ke depan," ujar Obonyo, seperti dimuat BBC, Senin (6/4/2015).
Pemerintah Kenya meminta otoritas setempat di Somalia untuk mengungsikan sekitar 500 ribu orang di kamp Dadaab lantaran adanya kelompok Al-Shabab yang bercokol di sekitar wilayah tersebut.
"Kenya harus turun tangan untuk ancaman berskala internasional di perbatasan Somalia," ujar anggota dewan Kenya, Aden Duale. Tapi, pihak relawan di Dadaab menolak seruan pindah itu.
Sebelumnya Al-Shabab menyerang kampus Garissa University Kenya yang terletak sekitar 150 km dari perbatasan dengan Somalia. Kelompok ekstremis itu mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Al-Shabab menegaskan pembantaian di kampus itu sebagai langkah protes untuk Pemerintah Kenya yang berencana membantu Pemerintah Somalia yang kian melemah. (Riz/Yus)
Kenya Bombardir Markas Al-Shabab di Somalia
Serangan ini sebagai balasan atas penyerangan di Garissa University, Kenya yang mengakibatkan 148 orang tewas.
Advertisement