Liputan6.com, Mogadishu - Kelompok militan Al-Shabab menyerang gedung pemerintah yang ditempati dua kementerian di ibukota Somalia. Serangan pada Selasa 14 April waktu setempat, itu diawali dua ledakan besar dan berlanjut dengan serbuan orang-orang bersenjata.
"Menewaskan sedikitnya lima orang, termasuk polisi dan pemberontak," demikian diberitakan Reuters, Selasa (14/4/2015).
"Termasuk anggota tentara Uni Afrika dan pemerintah. Tiga lainnya adalah warga sipil. Selain itu, dua orang bersenjata Al Shabab yang menyerbu juga terbunuh," jelas Kolonel Polisi Hussein Ibrahim.
Ini adalah serangkaian serangan terbaru yang melanda Mogadishu, oleh kelompok yang ingin menggulingkan pemerintah yang didukung koalisi barat.
"Sebelum serangan, terjadi dua ledakan. Ledakan sepeda dan mobil. Setelah itu militan bersenjata menyerbu masuk," tambah Mayor Ali Nur.
Baku tembak berkecamuk di sekitar gedung tempat Kementerian Pendidikan Tinggi dan Kementerian Perminyakan dan Mineral. Sekitar 1,5 jam setelah ledakan dan pertempuran, polisi berhasil mengamankan bangunan.
"Pasukan AU (Uni Afrika) sudah berada di dalam gedung untuk perlindungan, jika situasi akan lebih buruk. Sekarang pertempuran sudah berakhir dan bangunan telah diamankan," kata Ibrahim.
Advertisement
Juru bicara operasi militer Al Shabab Sheikh Abdiasis Abu, dikonfirmasi sebagai dalang di balik serangan itu.
Pasukan AU (Uni Afrika) Â mendukung pasukan Somalia dalam kampanye melawan Al Shabab. Pemerintah sangat bergantung pada pasukan penjaga perdamaian tersebut untuk menjaga keamanan, bangunan utama dan instalasi di negara itu.
Sebelumnya pada awal bulan ini, militan Al Shabab juga menyerang sebuah kampus di Kota Garissa, Kenya, yang terletak sekitar 200 km (120 mil) dari perbatasan Somalia. 148 Tewas dalam serangan tersebut.
Pada akhir Maret lalu, kelompok tersebut juga menyerang sebuah hotel di Ibukota Somalia dan menewaskan 14 orang. (Tnt/Ans)