Sukses

9 Perempuan Hebat yang Mengalahkan 'Kemustahilan'

Hillary Clinton mencalonkan diri sebagai calon Presiden Amerika Serikat. Siapa sangka, ia pernah 'ditolak' NASA.

Liputan6.com, Jakarta - Hillary Clinton mencalonkan diri sebagai calon Presiden Amerika Serikat. Jika berhasil, maka ia akan menjadi perempuan pertama yang menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam. Bukan sekedar ibu negara, seperti saat ia mendampingi suaminya Bill Clinton.

Setelah Nyonya Clinton mengumumkan pencalonannya, gambar ini menyebar lewat situs mikroblog Twitter. Pun dengan kalimat: "NASA must be kicking themselves" atau "NASA pasti menyesal berat."

Apa kaitan Hillary Clinton dengan Badan Antariksa Amerika Serikat itu?

Ternyata, pada tahun 1961 atau 1962, kala ia masih gadis cilik, Hillary menulis surat ke NASA. Mengungkapkan mimpi dan ketertarikannya untuk jadi astronot.

Namun, jawaban badan antariksa itu bikin ia kecewa berat: tidak bisa. "Kami tak menerima perempuan (untuk jadi astronot)," begitu jawaban NASA.

Surat Hillary Clinton untuk NASA

"Usiaku sekitar 13 tahun, aku menulis surat ke NASA untuk menanyakan apakah aku bisa menjadi seorang astronot. Dan jawabannya adalah: 'Kami tak berminat menjadikan perempuan seorang astronot'," kata Hillary dalam sebuah pidato di Washington DC pada 2012, seperti dikutip dari The Space Review.

Namun, perkiraan NASA salah. Setelah Valentina Tereshkova, kosmonot Uni Soviet, ke angkasa luar dengan menaiki Vostok 6 pada 16 Juni 1963, AS berubah pikiran.

Pada 18 Juni 1983, NASA mengirimkan Sally Ride ke luar Bumi. Dan Hillary bukan satu-satunya perempuan yang pernah mengalami penolakan, hanya gara-gara jenis kelaminnya. Berikut beberapa wanita lainnya, seperti Liputan6.com kutip sebagian dari Telegraph.

Selanjutnya: Marie Curie...

2 dari 9 halaman

Marie Curie

Marie Curie

Tak peduli seberapa cerdas, Marie Curie tak diizinkan mempresentasikan hasil risetnya tentang radioaktif di Royal Institution, London, Inggris. Alasannya satu: karena ia seorang perempuan. Maka suaminya,  Pierre Curie yang tampil.

Namun, waktu akhirnya membuktikan. Perempuan kelahiran  Warsawa, Polandia itu diakui dunia sebagai perintis dalam bidang radiologi.

Marie Curie

Ia memenangkan Nobel dua kali, yakni Fisika pada 1903 dan Kimia pada 1911. Ia menjadi perempuan pertama yang memenangkan penghargaan bergengsi itu.

Ia mendirikan Curie Institute. Bersama dengan suaminya, Pierre Curie, perempuan cerdas itu menemukan unsur radium.

Selanjutnya: Emmeline Pankhurst...

3 dari 9 halaman

Emmeline Pankhurst

Emmeline Pankhurst

Emmeline Pankhurst berkali-kali diberitahu bahwa perempuan diharamkan untuk memberikan suara dalam pemilu. Ia bahkan sempat dipenjara gara-gara berupaya mengubah aturan hukum.

Pankhurst menyimpulkan bahwa hanya dengan hak-hak politik bagi perempuan yang akan membebaskan perempuan dan mereformasi masyarakat pada umumnya.

Emmeline Pankhurst (Wikipedia)

Namun, kampanye tanpa lelah untuk memperjuangkan hak pilih perempuan di Inggris selama 25 tahun, membuahkan hasil. Pada 1918, perempuan berusia 30 tahun ke atas, diberikan hak untuk memilih.

Selanjutnya: Meryl Streep...

4 dari 9 halaman

Meryl Streep

Meryl Streep

Suatu ketika, Meryl Streep diberi tahu bahwa ia tak cukup cantik untuk berperan dalam film klasik King Kong pada 1976. Dalam acara Graham Norton Show, ia menceritakan proses audisi yang pernah dijalani bersama produser Dino de Laurentis dan putranya.

Setelah bertemu dengannya, Dino bertanya pada putranya, dalam Bahasa Italia. "Kok bisa kamu membawa orang sejelek itu ke hadapanku."

Transformasi Meryl Streep, Tetap Cantik di Usia Senja

Sang produser tak tahu, Meryl Streep paham Bahasa Italia. Dan artis itu merespons, "Maaf jika saya tak cukup cantik untuk berperan dalam King Kong."

Ia akhirnya pergi. Waktu membuktikan, Meryl Streep eksis hingga kini. Tiga penghargaan Academy Award membuktikan kemampuannya dalam bidang seni peran. 

Selanjutnya: Malala Yousafzai...

5 dari 9 halaman

Malala Yousafzai

Malala Yousafzai

Malala Yousafzai baru berusia kurang dari 15 tahun, saat para pria bersenjata sekonyong-konyong melompat masuk ke bus sekolah yang ia naiki, meneriakkan namanya, dan lantas menyarangkan peluru tajam di kepalanya, 9 Oktober 2012 lalu.

Gadis belia sudah dianggap ancaman yang menentang militan Taliban yang melarang perempuan mengenyam pendidikan.

Sejak usia 11 tahun, dalam blognya, ia menulis tentang kehidupannya di tengah ancaman para militan dan kampanyenya tentang pendidikan bagi anak-anak perempuan.

Malala Yousafzai (Venitism.blogspot.com)

Untung, nyawanya lolos dalam insiden brutal itu. Dan ia tak gentar. Dari tempatnya kini tinggal, Inggris, Malala terus menyuarakan perdamaian dan hak-hak anak-anak perempuan.

Atas upayanya itu, ia dianugerahi  Nobel Perdamaian 2014, bersama dengan  Kailash Satyarthi, seorang aktivis pejuang hak anak-anak di India. 

Selanjutnya: Condoleezza Rice...

6 dari 9 halaman

Condoleezza Rice

Condoleezza Rice

Condoleezza Rice adalah perempuan Amerika Serikat keturunan Afrika pertama yang menjadi Menteri Luar Negeri.

Kesuksesannya meraih jabatan bergengsi dalam Kabinet Presiden George W. Bush sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya.

Rice menjadi orang Afrika-Amerika kedua, setelah Colin Powell, yang menjabat Menlu. Dia juga perempuan kedua, setelah Madeleine Albright, yang menduduki jabatan itu.

Condoleezza Rice (Reuters)

Padahal, pada masa lalunya, Rice kerap mengalami diskriminasi. Gara-gara warna kulitnya. Ia tumbuh besar di tengah segregasi rasial di AS. Banyak teman-temannya yang menjadi korban penyerangan.

Selanjutnya: Elizabeth Garrett Anderson...

7 dari 9 halaman

Elizabeth Garrett Anderson

Elizabeth Garrett Anderson

Elizabeth Garrett Anderson dilatih menjadi perawat di Abad ke-19, kala profesi di bidang medis masih terlarang bagi perempuan.

Ia dipaksa meninggalkan sekolah kedokteran Middlesex Hospital pada tahun 1861, gara-gara para mahasiswa pria memprotes keberadaannya.

Elizabeth Anderson lantas ditolak saat mendaftar masuk sejumlah sekolah kedokteran, hingga akhirnya ia diterima di  Society of Apothecaries. Pada 1865, ia mengikuti ujian serta dinyatakan lulus dan berhak berpraktik sebagai dokter.

Elizabeth Garrett Anderson (National Library of Medicine)

Ia menjadi perempuan pertama di Inggris yang melampaui proses itu. Memang, mungkin ada wanita lain yang menjadi dokter sebelumnya. Tapi mereka meraihnya dengan cara menyamar sebagai laki-laki. (Baca juga: Menyamar Sebagai Pria Selama 50 Tahun Demi Jadi Dokter)

Anderson kemudian mendirikan rumah sakit untuk ibu dan anak. Juga  London School of Medicine for Women: sekolah kedokteran bagi kaum hawa.

Hal serupa juga terjadi pada Elizabeth Blackwell, perempuan pertama yang berhasil menjadi dokter di Amerika Serikat. (Baca juga: 23-1-1849: Gadis Nekat Jadi Dokter Perempuan Pertama di AS)

Selanjutnya: Margaret Thatcher...

8 dari 9 halaman

Margaret Thatcher

Margaret Thatcher

Ia dijuluki 'Iron Lady'. Wanita besi. Margaret Thatcher adalah perempuan pertama juga satu-satunya yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris.

Menduduki jabatan perdana menteri sama sekali tak terlintas dalam benaknya.

Kala itu, tahun 1970, di tengah ketidakadikan gender, ketika jenis kelamin menentukan nasib seseorang, Thatcher pernah berujar, "Tak bakal ada perdana menteri perempuan sepanjang hidupku -- terlalu banyak prasangka dalam masyarakat yang didominasi kaum pria."

Margaret Thatcher (Wikipedia)

Pada 1979, Margaret Thatcher yang saat itu memimpin Partai Konservatif, diangkat menjadi perdana menteri. Ia sendiri yang membuktikan bahwa ucapannya salah.

Selanjutnya: Madison Tevlin...

9 dari 9 halaman

Madison Tevlin

Madison Tevlin

Madison Tevlin adalah gadis 12 tahun dengan Down’s Syndrome. Semua orang -- termasuk dokter -- mengira, karena kondisinya itu, ia tak akan mampu bernyanyi.

Namun, Madison bertekad, ia ingin menjadi inspirasi dengan menyanyikan lagu John Legend, All of Me.

Madison Tevlin (YouTube)

Untuk berbicara, Madison membutuhkan energi 2 kali lipat dari anak lain, apalagi untuk bernyanyi. Namun, anak hebat itu mampu menghapal dan menyajikan 348 kata sesuai lirik lagu. Videonya yang mengagumkan telah ditonton hampir 9 juta kali. (Ein/Mvi)