Sukses

Ribuan Karyawan McDonald's Tuntut Kenaikan Upah US$ 15 per Jam

Ribuan karyawan restoran cepat saji McDonald's dari berbagai penjuru dunia menggelar unjuk rasa di 230 kota di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Amerika Serikat - Ribuan karyawan restoran cepat saji McDonald's dari seluruh penjuru dunia menggelar unjuk rasa di 230 kota di Amerika Serikat, menuntut perbaikan upah. Berita tersebut mengawali Jendela Dunia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (16/4/2015).

Unjuk rasa tersebut tak hanya terjadi di kota besar seperti New York, Chicago, dan Washington, tapi juga di kota-kota kecil di negara itu. Mereka menuntut kenaikan upah sebesar US$ 15 per jam bagi karyawan yang telah bekerja selama 2 tahun. Unjuk rasa ini didukung organisasi-organisasi buruh.

Sementara akibat serangan udara yang dilancarkan pasukan koalisi di Saada, Yaman, untuk mengusir pemberontak militan Houthi, sebuah fasilitas pengolahan minyak, toko, dan kantor pemerintahan lokal hancur. Provinsi Saada merupakan salah satu target serangan udara koalisi untuk menumpas pemberontak Houthi.

Sedangkan di Tiongkok, China, seorang pria bernama Liu Fulong yang berprofesi sebagai tukang kayu, membuat sebuah mobil berbahan dasar kayu.

Dengan menggunakan internet dan membaca buku, Fulong mencari informasi untuk membuat mobil ini dan dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan, agar tampilan mobilnya semakin mengkilap. Soal kecepatan, mobil kayu ini bisa mencapai 50 kilometer per jam. (Mar/Rmn)