Sukses

PM Hamdallah: Waktunya Sudah Tiba untuk Palestina Merdeka

Konferensi Asia-Afrika dianggap bisa jadi gerbang kemerdekaan secara menyeluruh dari negara Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Konferensi Asia-Afrika ke-60, salah satu outcome document yang akan dihasilkan adalah dukungan kemerdekaan Palestina. Langkah tersebut pun dipuji oleh Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah.

Orang nomor satu di Pemerintahan Palestina ini menyatakan KAA bisa jadi gerbang kemerdekaan secara menyeluruh dari negaranya. Sebab, dukungan dari negara Asia-Afrika sangat penting untuk meyakinkan dunia atas keinginan Palestina ini.

"Waktunya sudah tiba untuk mendirikan Negara Palestina yang berdaulat," ucap Hamdallah di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa (21/4/2015).

"Sudah sejak lama negara Asia-Afrika menjadi pendukung setia kemerdekaan kami. Karena dengan kemerdekaan kami bisa membuat negara yang berdaulat," sambung dia.

Oleh sebab itu, Hamdalla mengharapkan pembicaraan dan konfrensi yang terus berjalan dapat berjalan lancar dalam masalah dukungan terhadap Palestina. Hal ini karena ia yakin setelah merdeka Palestina dapat merengkuh kesejahteraan di wilayahnya.

Gaza Bagian Penting

Selain soal negara yang berdaulat, Hamdalla menekankan pentingnya Gaza bagi negara Palestina. Bagian tersebut merupakan wilayah yang sampai sekarang masih diduduki oleh Tentara Israel.

Karena itu, Otoritas Palestina memastikan mereka akan berupaya sekuat tenaga untuk menyatukan Palestina dengan memasukan Gaza ke dalamnya. Namun, ia percaya hal ini membutuhkan proses yang panjang.

"Menyatukan negara pasti membutuhkan waktu yang lama," ujar Hamdallah.

"Kami tidak bisa mendirikan Palestina tanpa Gaza, Gaza itu penting bagi Yerusalem tapi juga sangat penting bagi Palestina," ucap dia

Karena itu, Hamdallah memastikan komitmen Palestina menyatukan seluruh wilayahnya tak akan pernah luntur. Hal ini disebabkan penyatuan wilayah Palestina adalah cita-cita seluruh warganya.

"Kami punya komitmen tinggi (untuk menyatukan Palestina) dan kami akan terus dan terus berupaya menyatukan kembali negara kami," tandas PM Rami Hamdallah. (Ans)