Liputan6.com, kathmandu - Banyaknya jumlah korban jiwa dan cedera akibat gempa Nepal berkekuatan 7,9 skala Richter (SR) membuat tim medis kewalahan. Rumah sakit yang ada tak bisa menampung mereka, gedung yang ada dikhawatirkan ambruk. Sehingga mereka membuat tempat perawatan dadakan.
"Jumlah korban tewas meningkat lagi menjadi 688," kata salah satu pejabat senior Kementerian Dalam Negeri Nepal kepada Reuters, Sabtu (25/4/2015).
Alhasil, jalanan Kathmandu pun 'disulap' menjadi rumah sakit darurat. Para tim medis mengobati korban cedera di sana. Sementara yang lainnya mengumpulkan jadi satu jasad warga tewas dalam satu area.
Baca Juga
Gempa 7.9 SR mengguncang dekat ibukota Nepal, Kathmandu pada Sabtu siang waktu setempat. Kawasan pegunungan di negara Asia Tengah tersebut pun seketika porak-poranda.
Advertisement
"Gempa tercatat 7,9 SR dan terjadi di daerah antara ibukota Kathmandu dan Kota Pokhara," kata USGS seperti dikutip dari NBC News.
Guncangan gempa Nepal diduga kuat memicu Gunung Everest longsor. Lapisan salju dan bongkahan es yang melapisi bagian puncak Mount Everest itu dilaporkan meluncur deras ke arah bawah. Menimbun segala sesuatu di bagian dasarnya.
"Sedikitnya 30 orang yang berada di gunung itu terluka, 8 orang tewas tertimbun di Everest Base Camp," ungkap pihak berwenang.
Saksi mata mengatakan mendegar suara gemuruh saat tanah Nepal berguncang hebat. (Tnt/Ali)