Liputan6.com, New York - Para peretas Rusia yang memasuki sistem komputer Gedung Putih tahun lalu, akhirnya dapat membaca email rahasia Presiden Barack Obama. Demikian dilaporkan the New York Times.
Seperti dilansir BBC, Senin (27/4/2015), pembobolan ini lebih parah dibandingkan pengakuan sebelumnya. Para pejabat mengakui informasi peka sistem rahasia dimasuki peretas.
Penemuan peretasan pada Oktober 2014 menyebabkan penutupan sebagian sistem email Gedung Putih.
"Peretas, yang juga memasuki sistem rahasia Kementerian Luar Negeri, sepertinya tidak memasuki server yang sangat dijaga, pengatur lalu-lintas pesan dari Blackberry Obama, yang dirinya dan pembantunya selalu bawa," lapor New York Times.
"Tetapi mereka mendapatkan akses ke arsip email orang-orang dalam Gedung Putih, dan mungkin juga sejumlah orang di luar, yang sering berkomunikasi dengan Obama. Dari sejumlah akun tersebut, mereka memasuki email yang presiden kirim dan terima."
Namun koran tersebut mengutip para pejabat Gedung Putih yang mengatakan, tidak satu pun jaringan rahasia yang bobol, dan peretas Rusia tidak mendapatkan informasi rahasia. (Rmn)
Peretas Rusia 'Bobol' Email Rahasia Presiden Obama
Penemuan peretasan pada Oktober 2014 menyebabkan penutupan sebagian sistem email Gedung Putih.
Advertisement