Liputan6.com, Kathmandu - Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Nepal dilaporkan memicu puncak Gunung Everest longsor. Para pendaki yang sedang berada di base camp Everest pun banyak yang tertimbun.
Detik-detik saat bongkahan salju tebal dari puncak Gunung Everest longsor terekam kamera salah satu pendaki.
Dalam rekaman yang beredar, seperti dikutip dari ITV News, Senin (27/4/2015), terlihat para pendaki yang berada di bawah puncak panik ketika melihat gumpalan putih besar meluncur dengan cepat ke arah kamp mereka. Teriakan bernada panik pun terdengar ketika gunung itu tiba-tiba berguncang setelah gempa Nepal, sementara yang lainnya berusaha menghindar dengan berlari sejauh mungkin.
"Tanahnya bergetar," teriak para pendaki yang kemudian melihat dinding es dan salju Gunung Everest meluncur turun ke tenda mereka.
Dalam rekaman yang di-posting di YouTube oleh pendaki asal Jerman Jost Kobusch, terlihat pria yang memegang kamera sempat tertimbun longsoran salju selama beberapa menit. Namun ia berhasil menggali keluar dari timbunan tersebut. Lalu mencari para pendaki lain yang ada di situ.
"Apakah kau selamat?" tanya pria perekam itu kepada seorang teman yang berada di dekatnya yang disambut mendapat jawaban "ya".
Baca Juga
Sebelumnya, seorang pendaki Rumania mengabarkan melalui Twitter, bahwa ia selamat dari longsoran besar di Gunung Everest. Daniel Mazur yang berada di sana juga membenarkan musibah tersebut.
"Gempa besar terjadi di Gunung Everest. Base camp rusak parah. Tim kami terjebak di camp 1. Berdoalah untuk semua orang," tulis Mazur di akun @danielmazur.
Advertisement
Kabar terkini, 17 orang di Gunung Everest dilaporkan tewas tertimbun. Sementara ratusan pendaki lainnya terperangkap akibat akses keluar mereka tertutup longsor salju tebal.
"3 Helikopter dikerahkan untuk menyelamatkan hingga 150 pendaki yang terjebak di Everest," kata pejabat Nepal dikutip dari The Guardian.
"Para pendaki yang lukanya tak terlalu membahayakan, sedang dibawa ke base camp lain ketimbang menuruni gunung," jelas Kepala Departemen pariwisata Nepal, Tulsi Gautam.
"Kami telah mengerahkan tiga helikopter hari ini untuk membawa pendaki turun dari Camp Satu dan Dua. Mereka aman tapi kami perlu membawa mereka turun karena rute darat rusak," papar Gautam.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melansir sekitar 34 WNI berada di Nepal, pada saat lindu yang getarannya dirasakan hingga ke Bangladesh, Pakistan dan India pada Sabtu malam.
WNI tersebut terdiri dari mereka yang memang menetap di Nepal (18 orang) dan mereka yang sedang melakukan kunjungan (16 orang), termasuk di antaranya mereka yang sedang melakukan pendakian Gunung Everest. Sejauh ini 17 WNI diketahui dalam kondisi selamat. Sementara sisanya masih akan terus dilakukan upaya pencarian.
Nepal diguncang gempa hebat pada Sabtu 25 April 2015. Hingga Senin sore waktu setempat, seperti dilansir dari New York Times, pihak berwenang Nepal menyatakan korban tewas lebih dari 3.400 jiwa. Pusat gempa terletak sekitar 50 km sebelah barat laut dari Kathmandu, pada kedalaman yang dianggap dangkal. (Tnt/Mut)