Liputan6.com, Kathmandu - Dua orang telah diselamatkan dari puing-puing bangunan di Kathmandu, Nepal, 5 hari setelah terjadinya gempa bumi yang menewaskan sedikitnya 5.500 orang.
Salah seorang korban yang diselamatkan itu adalah Pemba Lama (15 tahun), yang mengatakan ia bertahan hidup dengan meminum air dari pakaian basah dan memakan mentega.
Petugas penyelamat dari Nepal dan AS bekerja selama berjam-jam untuk membebaskan anak itu dari puing-puing bangunan. Sebuah kerumunan besar bersorak saat Pemba Lama muncul, berkedip ke sinar matahari.
Dia terbawa dengan penjepit terikat di lehernya dan dibawa ke sebuah rumah sakit lapangan.
"Ada begitu banyak orang di sekitar saya di reruntuhan. Mereka berteriak," ujar Pemba Lama seperti dikutip BBC, Jumat (1/52015).
Di tempat lain, seorang wanita ditarik dari blok runtuh di mana dia telah terperangkap bersama 3 mayat. Wanita yang disebut bernama Krishna (20) itu bekerja sebagai pembantu di sebuah hostel di Kathmandu ketika gempa melanda.
Wartawan BBC Clive Myrie, yang berada di tempat kejadian mengatakan, tim penyelamat dari 5 negara yang berbeda menggali puing-puing selama 4 jam untuk mencapai wanita yang terjaga tetapi dalam kondisi lemah.
Sementara itu, cuaca buruk menghambat pengiriman bantuan ke desa-desa terpencil. Pemerintah setempat juga telah dikritik karena respons yang lambat terhadap bencana.
Di luar Kathmandu, upaya bantuan sangat bergantung pada helikopter, dengan jalan gunung yang terhalang oleh tanah longsor yang dipicu oleh gempa. (Ado)
2 Korban Gempa Nepal Diselamatkan Setelah 5 Hari Bertahan
Pemba Lama mengatakan ia bertahan hidup dengan meminum air dari pakaian basah dan memakan mentega.
Advertisement