Liputan6.com, Manila - Kekalahan Manny Pacquiao dari petinju asal Amerika Serikat (AS), Floyd Mayweather meninggalkan duka mendalam bagi tanah airnya, Filipina.
Jutaan warga Filipina seakan tak percaya petinju yang dielu-elukan bak pahlawan itu kalah angka dari Mayweather. Mereka menganggap Pacquiao mendominasi laga melawan petinju berjuluk money tersebut.
Meski petinjunya kalah, orang nomor satu di Filipina Benigno Aquino III tetap bangga atas pertandingan 'fight of the century' yang telah dilewati Pacquiao. Bahkan, Benigno menyebut apa yang ditampilkan Pacquiao telah menginspirasi warga Filipina.
"Dia bertarung untuk harga diri, bukan poin," sebut Juru Bicara Benigno, Edwin Lacierda seperti dikutip dari Stuff, Minggu (3/5/2015).
"Dia sudah memenangkan hati dari dunia," tegas Edwin.
Mega duel tinju antara Manny Pacquiao dan Floyd Mayweather berlangsung di MGM Grand Arena, Las Vegas, Amerika Serikat. Pertandingan itu berakhir dengan kemenangan angka mutlak bagi Mayweather.
Ketiga hakim memberikan kemenangan 118-110, 116-112, dan 116-112 kepada Mayweather. Hasil ini membuat Mayweather belum terkalahkan dalam karier tinjunya. Ia tetap berhak menyandang sabut gelar juara dunia tinju kelas welter WBA, WBC dan WBO. Dengan satu kemenangan lagi, Mayweather akan menyamai rekor tak terkalahkan petinju legendaris kelas berat Rocky Marciano yang tidak terkalahkan dalam 49 pertarungan.
Sesaat pascapertandingan, Manny Pacquiao kecewa dengan keputusan juri yang memenangkan Floyd Mayweather. Pria 36 tahun itu menganggap Mayweather tak layak menang karena tidak banyak memberikan pukulan sepanjang pertarungan.
"Ini pertarungan yang bagus. Saya pikir saya menang. Dia tidak melakukan apa-apa, hanya berlari bergerak keluar. Tidak mudah melepaskan pukulan ketika dia bergerak keluar," pungkas Pacquiao. (Ger/Ans)
Presiden Filipina: Pacquiao Menangkan Hati Dunia
Meski petinjunya kalah, orang nomor satu di Filipina, Benigno Aquino III tetap bangga terhadap Pacquiao.
Advertisement