Liputan6.com, Kathmandu - Upaya pencarian korban tewas dan luka gempa Nepal terus diintensifkan. Saat ini pencarian sudah diperluas tidak difokuskan di Ibukota Kathmandu saja.
Dalam operasi tersebut sekitar 100 jenazah ditemukan. Diduga kuat jenazah-jenazah ini adalah para pendaki serta penduduk desa. Dugaan tersebut bukan tanpa alasan.
Hal ini karena wilayah operasi yaitu di Langtang --60 Kilometer utara Kathmandu-- merupakan daerah favorit pada pendaki. Tidak hanya korban tewas, 55 guest house juga porak-poranda akibat gempa.
"Korban tewas termasuk 7 warga asing, tetapi hanya 2 yang berhasil kami identifikasi," sebut Deputi Kepala Distrik Langtang Gauntam Rimal seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/5/2015).
Meski sudah menemukan ratusan korban, operasi tersebut dipastikan Otoritas Nepal akan berlanjut. Sebab mereka yakin masih banyak korban yang belum ditemukan di wilayah ini.
"Penduduk lokal dan personel polisi telah menggali salju sedalam 6 kaki. Ini untuk mencari jenazah-jenazah baru," ujar Rimal.
Nepal diguncang gempa hebat pada Sabtu 25 April 2015. Pusat gempa 7,9 skala Richter itu terletak sekitar 50 km sebelah barat laut dari Kathmandu, pada kedalaman 9,3 kilometer yang dianggap dangkal.
Seperti banyak daerah lain di Nepal, Kathmandu mengalami kehancuran akibat bencana tersebut. Jalan-jalan tertutup oleh reruntuhan bangunan. Warga setempat bersama tim evakuasi terus mencari korban di antara puing-puing bangunan yang roboh.
Korban tewas di Nepal hingga kini mencapai 7.276Â jiwa. Lebih dari 4.600 orang terluka. (Ger/Sss)