Liputan6.com, Islamabad - Sehari setelah helikopter Pakistan yang membawa sejumlah diplomat asing jatuh di Lembah Naltar pegunungan Gilgit-Baltistan, militer setempat dilaporkan menerbangkan jenazah 2 duta besar (dubes) dan dua istri duta besar ke Ibukota Islamabad.Â
"Jenazah keempatnya adalah dubes Norwegia dan Filipina, serta istri dari dubes Malaysia dan Indonesia," demikian diberitakan Reuters, Sabtu (9/5/2015).
Setibanya di Islamabad, prajurit Pakistan membentuk barisan sekaligus untuk menyambut kedatangan peti mati berlapis bendera nasional yang dihiasi karangan bunga. Mereka juga memberikan penghormatan terhadap keempat jenazah. Upacara tersebut disiarkan langsung di televisi lokal.
Baca Juga
Mengenakan pakaian serba hitam, para diplomat menyambut kedatangan keempat jenazah. Terlihat juga petinggi militer, termasuk kepala militer Pakistan Jenderal Raheel Sharif yang turut serta memberikan penghormatan saat 4 peti mati itu tiba.
Advertisement
Raheel Sharif terlihat merangkul bocah lelaki yang menangis di antara para diplomat.
Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhammad bersama istri, Heri Listyowati tengah mengunjungi proyek pariwisata yang melibatkan 32 duta besar asing. Rombongan terbagi 4 dengan setiap helikopter rata-rata membawa 17 penumpang. Namun 1 helikopter jatuh dan 6 orang tewas.
Pakistan menetapkan 1 hari berkabung. Perdana Menteri Nawaz Sharif telah memerintahkan beberapa menteri untuk menemani keempat jasad warga asing dipulangkan ke negara-negara mereka.
Sementara kerabat terus berdatangan ke rumah duka istri Dubes RI untuk Pakistan, Heri Listyowati di Jalan Agus Salim, Yogyakarta. Karangan bunga dukacita pun membanjiri kediaman tersebut.
Bukan Ulah Taliban
Gilgit, sekitar 250 km utara dari Islamabad, bukanlah wilayah tempat kubu militan bersemayam. Namun Taliban sering mengklaim bertanggung jawab atas insiden yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan mereka.
Menurut saksi mata di lapangan, tidak ada bunyi tembakan saat pesawat jatuh.
Pemerintah juga mengatakan mesin pesawat mengalami kerusakan, dan membantah klaim ulah Taliban Pakistan menembak armada itu.
Â
Unit Mi-17 dianggap helikopter handal yang pertama kali dibuat oleh Rusia. Armada tersebut mampu digunakan dalam kondisi panas dan lokasi tinggi di Asia.
Tak ada citra negatif dari Militer Pakistan terhadap perawatan unit tersebut, meski media melaporkan empat Mi-17 terlibat kecelakaan di Pakistan dalam 11 tahun terakhir.
Kini tim militer sedang menyelidiki kecelakaan itu.
Helikopter militer Pakistan yang membawa sejumlah diplomat asing, termasuk Dubes RI Burhan Muhammad dan istrinya jatuh di Lembah Naltar pegunungan Gilgit-Baltistan sekitar 300 kilometer sebelah utara ibukota Pakistan, Islamabad pada Sabtu 8 Mei.
Kecelakaan heli ini menyebabkan 6 orang tewas, antara lain istri Dubes RI, Dubes Norwegia, Dubes Filipina, dan istri Dubes Malaysia.
Dalam kecelakaan tersebut, menurut data terbaru yang dimuat Reuters, 3 awak Pakistan dilaporkan tewas. Sementara beberapa diplomat lainnya terluka ketika helikopter Mi-17 jatuh di atas bangunan sekolah di Gilgit yang dikelilingi hutan pinus dan pegunungan salju. Beruntung tak ada anak-anak di sekolah pada saat itu.
Saat bersamaan, Perdana Menteri Nawaz Sharif yang menuju Gilgit, dengan pesawat yang berbeda segera kembali ke Islamabad setelah kecelakaan terjadi. Kala itu ia akan hadir di peresmian lift ski.
Detik-detik jatuhnya helikopter MI-17 itu terekam kamera. Helikopter jatuh di atas sebuah sekolah yang hangus terbakar di kawasan Gilgit, Pakistan Utara. (Tnt/Sss)