Liputan6.com, Queensland - Untuk pertama kalinya, ditemukan spesies hiu yang mirip hewan darat.
Hiu yang dikenal dengan hiu zebra ini ditemukan oleh ilmuwan Australia Dr William White dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) di Hobart, Tasmania, Australia, dan Dr Christine Dudgeon dari University of Queensland, Brisbane.
Mengapa disebut hiu zebra? Saat baru menetas hiu itu tinggal di sebuah kantung yang disebut tas putri duyung. Makhluk laut itu memiliki kulit bermotif garis yang mirip zebra.
Advertisement
Saat usianya menginjak satu bulan, garis-garis itu berubah menjadi corak titik, dan disebut fase leopard. Menurut Dudgeon, hiu ini merupakan spesies hiu yang mengalami perubahan pola kulit paling dramatis, bahkan mengalahkan hiu bambu yang berubah dari garis-garis ke abu-abu seluruhnya.
Alasan bentuk pola warna itu berkaitan dengan cara gerak mereka. Hal itu diperoleh dari hasil penelitian Dr White dan Dr Dudgeon yang bekerjasama dengan tim riset ular laut bergelar doktoral, Vinay Udyawe dan Blance D'Anastasi dari James Cook University, staf dari akuarium Reef HQ di Townsville, dan IQ Kelautan yang berlokasi di Cairns, Australia.
Selain coraknya, ikan hiu ini memiliki ekor panjang yang ukurannya sama dengan tubuh mereka. Hiu zebra ditemukan di kepulauan tropis dan subtropis Pasifik Indo-Barat. Karena cenderung langka, mereka ditemukan berenang di perairan dangkal, bisanya di area yang terdapat rumput laut atau bakau.
Wujud mereka yang mirip ular laut bisa menjadi cara yang ampuh untuk menghalangi predator yang mengintai di perairan dangkal, dan sulit untuk melarikan diri. Bukan hanya corak tubuhnya, namun cara hiu zebra berenang sangat mirip dengan ular air. (Ikr/Tnt)