Liputan6.com, Havanna - Presiden Prancis Francois Hollande, melakukan kunjungan bersejarah ke Kuba. Dalam lawatannya tersebut Prancis berhasil mencapai kesepakatan penting.
Salah satunya adalah diizinkannya perusahaan ternama Prancis, Total untuk mengeksplorasi minyak di Teluk Meksiko, Kuba. Selain menguntungkan bagi Prancis, Kuba pun mendapat manfaat berarti dari lawatan Hollande.
Sebagai salah satu negara besar di dunia ini mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mencabut embargo ekonomi kepada negara komunis ini. Presiden Hollande pun berjanji negaranya akan selalu menjadi mitra yang baik bagi Kuba.
"Prancis akan jadi sekutu yang terpercaya bagi Kuba," sebut Hollande, seperti dikutip dari Guardian, Selasa (12/5/2015).
"Prancis akan membantu proses pembukaan kembali Kuba dan juga siap menolong Kuba menyingkirkan rintangan-rintangan yang mengganjal pembangunan ekonominya," sambung dia.
Meski masih dijerat embargo ekonomi AS, beberapa waktu belakangan Kuba banyak mendapat kunjungan dari pejabat tinggi dari sejumlah negara besar di dunia seperti Italia, Belanda, Rusia, Jepang dan delegasi Uni Eropa.
Kunjungan tersebut disinyalir adalah wujud imbauan dunia agar AS segera mencabut sanksi ekonominya. Negeri Paman Sam tidak tutup mata melihat derasnya desakan dunia tersebut.
Normalisasi hubungan pun sudah mulai dikerjakan. Namun, langkah nyata seperti kunjungan Presiden Obama ke Kuba dalam waktu dekat dipastikan akan terjadi.
Keterangan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Obama, Josh Earnest di Washington. Namun, ia tidak memungkiri lawatan itu dapat terlaksana di tahun-tahun mendatang.
"Kami tidak pernah mengesampingkan adanya kunjungan tersebut beberapa tahun depan," ujar Earnest. (Ger/Ein)
Presiden Hollande: Prancis Sekutu Terpercaya Kuba
Prancis mendesak Amerika Serikat untuk mencabut embargo ekonomi kepada negara komunis ini.
Advertisement