Liputan6.com, Pulau Kyushu, Jepang - Sesuai tradisi saban tahun, pengelola Taman Monyet Liar Mt Takasaki mengadakan polling atau jajak pendapat untuk menamakan seekor monyet macaque pada 27 Maret lalu
Semula nama Kei yang artinya 'cahaya' ada di peringkat pertama. Namun, setelah pengumuman nama bayi perempuan Kerajaan Inggris yang baru, nama Charlotte-lah yang digunakan sebagai nama si monyet.
Baca Juga
Hanya saja, tidak semua penduduk Jepang senang dengan keputusan itu. Pihak kebun binatang yang terletak di barat daya Oita di Pulau Kyushu, menerima banyak keluhan yang menganggap pilihan itu 'tidak menghormati' rakyat Inggris.
Advertisement
"Kami sangat menyesal sudah membuat masalah kepada banyak orang dengan penamaan bayi monyet ini. Kami menganggap serius pendapat ini," ujar pejabat kebun binatang tersebut, seperti dikutip dari news.sky.com, Sabtu (16/52015).
Ia menambahkan, nama itu secara publik diminta dan dalam seketika nama Charlotte menjadi pilihan paling populer, dengan 59 suara dari total 853, setelah pengumuman nama putri Kerajaan Inggris.
"Namun sejak kami mengumumkan nama monyet itu, kami menerima panggilan bertubi-tubi mengenai keluhan terhadap nama Charlotte," tukas pejabat kebun binatang tersebut.
Adapun Kyodo News melaporkan, di antara mereka yang memprotes, banyak yang bertanya. "Bagaimana pendapat Anda jika di kebun binatang Inggris ada hewan yang dinamakan sesuai dengan nama keluarga imperial Jepang yang dihormati?" (Ikr/Ans)
Â