Liputan6.com, Cincinnati - Teknologi cetak 3 dimensi (3D) telah berkembang dengan pesat. Buktinya perusahaan teknologi GE Aviation, anak perusahaan General Electric, belum lama ini telah membuat mesin jet mini yang dicetak menggunakan pencetakan 3D tersebut. Hebatnya lagi, mesin jet mini hasil cetakan itu kemudian diuji dengan prosedur yang biasanya dilakukan pada mesin jet sesungguhnya.
Mesin jet mini itu sebetulnya merupakan proyek sampingan di Additive Development Center milik GE Aviation di pinggiran Kota Cincinnati di Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat. Mesin jet mini ini sebetulnya bukan yang pertama kalinya dicetak secara 3D, namun merupakan yang pertama dinyalakan dan dijajal hingga mencapai putaran kecepatan 33.000 rpm.
Kelompok pembuatnya memilih rancangan yang dibuat untuk menggerakkan pesawat terbang model dengan modifikasi untuk teknik pencetakaan Direct Laser Metal Melting (DLMM). Teknik pencetakan DLMM itu dilakukan dengan mengerjakan lapisan demi lapisan rata berbahan bubuk logam yang ‘diukir’ dengan tembakan sinar laser berbantu komputer. Setelah semua lapisannya lengkap, sisa bahan dan debu-debu dibersihkan dari hasil cetakannya.
Advertisement
Diakui bahwa teknik ini dipakai dalam fabrikasi suku cadang mesin jet GE90 yang pertama kalinya dicetak secara 3D sebagai bagian dari upaya sertifikasi dari FAA, yaitu pihak yang berwenang dalam dunia penerbangan di AS.
“Banyak keuntungan membangun dengan cara penambahan (additive) lapisan demi lapisan, karena penggunaan perkakas yang lebih sedikit. Lagipula, pembuatannya langsung dari tahap model atau gagasan untuk membuat suku cadang tersebut,” ucap juru bicara GE Aviation, Matt Benvie.
Ia menambahkan, dengan cara ini bisa didapat bentuk geometris yang tidak bisa dihasilkan dengan cara lain.
Selengkapnya, saksikan video pembuatan mesin jet mini tersebut di bawah ini. (Alx/Ans)