Liputan6.com, London - Mengakhiri hubungan cinta adalah hal 'gampang-gampang susah', sebab tak semuanya mampu melakukannya sendiri. Tapi tak demikian jika Anda menggunakan layanan putus cinta ala Kristy Mazins.
Wanita 37 tahun itu mengembangkan ide bisnis untuk membantu mereka yang ingin putus cinta, menggunakan layanan bernama 'Sorry It's Over' (Maaf Semuanya Sudah Berakhir). Dengan sistem ini, para penggunanya akan dipermudah untuk memutuskan hubungan kasihnya tanpa harus merasa tak nyaman.
Baca Juga
Mantan suster asal Melbourne mematok layanannya yang berupa SMS, email, surat tertulis, bahkan telepon, mulai dari $5,5 dolar Australia sekitar Rp 58 ribu.
Advertisement
Â
Cara kerja layanan 'Sorry It's Over'Â diawali dengan ucapan yang ingin mereka sampaikan secara garis besar dari kliennya. Lalu ia akan mengubahnya menjadi ucapan menggugah, untuk menghindari rasa sakit berlebih kepada si penerima.
Tak hanya itu, ia juga menyediakan layanan tambahan seperti mengirim bunga, kotak tisu, parsel, atau bahkan pesan secara tatap muka.
Untuk mereka yang tidak suka hal sentimentil, tersedia juga layanan SMS dan pesan email generik. Di mana pelanggan hanya perlu mengisi kolom kosong pada sepenggal kalimat yang telah disediakan olehnya.
"Hai, saya menulis atas nama __. Walaupun ___ sayang dan menghormati Anda, ia merasa tak nyaman mengkonfrontasi Anda. Ia merasa hubungannya dengan Anda sudah berakhir. Semua ada alasannya," demikian petikan salah satu contoh template email generik tersebut.
Menurut Mazin, layanan ini sangat dibutuhkan karena ia mengerti betapa sulit mengekspresikan perasaan bagi 'generasi Facebook'.
"Anda tahu Generasi Y (milenial) jago teknologi, jadi layanan ini sempurna," ungkap Mazins seperti dilansir odditycentral.com, Senin (18/5/2015).
Mazins mengaku pengalaman sebagai suster mengajarkannya bersikap penuh empati, dan menggunakan kata-kata lembut untuk meredakan situasi tegang.
"Aku jago menjadi mediator untuk hubungan antar orang, itu bakatku. Menurutku, konseling juga dibutuhkan untuk menjadi suster," tambah Mazins.
Bagaimana dengan Anda, apakah Anda merasa nyaman memutuskan hubungan lewat pihak ketiga? (Ikr/Tnt)