Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah sampai saat ini masih menunggu hasil investigasi akhir insiden helikopter di Pakistan. Kecelakaan yang menelan korban jiwa sejumlah diplomat asing, termasuk Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhamad.
Meski belum dapat hasil utuh investigasi, tapi dari keterangan awal Otoritas Pakistan hampir dipastikan penyebab kecelakaan adalah masalah mesin.
"Alasan yang diberikan Pakistan mechanical error," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di Jalan Pejambon, Jakarta, Selasa (20/5/2015).
"Investigasinya belum selesai, sehingga belum bisa disimpulkan apa pun," tambah Menlu retno.
Pada Selasa 19 Mei lalu, Dubes RI untuk Pakistan Burhan Muhamad menghembuskan nafas terakhirnya. Dia merupakan korban jiwa terakhir dari insiden di Pakistan ini.
Insiden helikopter itu terjadi di wilayah Gilgit, Pakistan pada Jumat 8 Mei 2015.
Akibat kejadian tersebut, istri Dubes Burhan, Hery Listyowati meninggal dunia di tempat. Sementara Burhan mengalami luka bakal serius dan segera dilarikan ke rumah sakit setempat.
Menurut pengakuan pihak Kemlu RI, kondisi Dubes Burhan sejak peristiwa itu cenderung naik turun.‎ Karenanya, Burhan segera di pindah ke General Hospital Singapura pada awal pekan lalu. Mengingat, Singapura punya fasilitas yang baik terhadap penanganan korban luka bakar. (Tnt/Mut)