Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia telah mengambil sikap terkait masalah pengungsi Rohingya. Dipastikan ribuan pengungsi tersebut akan ditampung di Tanah Air dalam waktu 1 tahun.
Meski demikian, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan butuh peran aktif dunia internasional untuk membantu para pengungsi yang berasal dari Myanmar dan Bangladesh itu. Termasuk juga dalam soal pendanaan.
Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir mengatakan, bantuan tersebut dibutuhkan sebagai bukti komitmen negara di dunia atas masalah Rohingya.
"Bantuan komitmen internasional adalah untuk membantu dalam konteks funding (Pendanaan). Baik secara langsung atau melalui badan internasional PBB seperti UNHCR dan IOM adalah merupakan tanggungjawab utama dari parties convention of refugee ada 145 negara," sebut pria yang kerap disapa Tata itu di Gedung Kemlu, Kamis (21/5/2015).
Dia menambahkan, negara yang sudah menandatangani convention of refugee itu seharusnya merekalah pihak yang mempunyai kedemarwanan yang lebih. Untuk bersedia memberikan tempat penampungan bagi para pengungsi dan pencari suaka tersebut.
"Kemarin banyak sekali negara-negara dan berbagai organisasi yang menyampaikan keprihatinannya terhadap keadaan yang dihadapi para pengungsi tersebut. Now, 3 negara utama dan berpengaruh (Indonesia, Thailand dan Malaysia) telah meminta bantuan," jelas Tata.
"Kepada those parties, so please intinya come forward and not just talk," pungkas Tata. (Tnt/Mut)
Indonesia Minta Dunia Bantu Pengungsi Rohingya
Pemerintah melalui Kemlu menyatakan butuh peran aktif dunia internasional untuk membantu para pengungsi Rohingya.
Advertisement