Sukses

Saat Satelit Berlayar di Luar Angkasa

Sebuah satelit nano menggunakan dorongan sinar matahari yang ditangkap oleh layarnya.

Liputan6.com, Florida - Sebuah satelit nano menggunakan dorongan sinar matahari yang ditangkap oleh layarnya. Dengan demikian, satelit ukuran nano ini berlayar di luar angkasa menggunakan ‘angin’ matahari tersebut.

Satelit ukuran nano itu diluncurkan dengan menumpang pada roket Atlas V milik United Launch Alliance (ULA), bersama-sama dengan peluncuran pesawat angkasa rahasia, X-37B, milik Angkatan Udara AS. Peluncuran itu sendiri dilakukan pada Kamis 21 Mei 2015 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat

Seperti dikutip dari satellitetoday.com, Senin (25/5/2015), satelit mungil yang diberi nama LightSail ini dirancang bangun oleh badan nirlaba Planetary Society sebagai unjuk teknologi bagi suatu sistem tanpa propulsi roket yang biasanya menjadi cara mengendalikan pergerakan satelit.

Suatu bentangan layar dari bahan Mylar dipakai untuk ‘menangkap’ dorongan ‘angin’ matahari sebagaimana halnya layar suatu perahu menangkap angin di lautan untuk mendorong perahu itu. Ketika terbentang sepenuhnya, layar satelit ini berukuran hingga 32 meter persegi.

Peluncuran satelit ini merupakan bagian dari CubeSat Launch Initiative oleh NASA yang dimaksudkan untuk memberi ruang kepada satelit-satelit kecil agar menjadi kendaraan tambahan dalam peluncuran-peluncuran terjadwal. LightSail CubeSat itu sendiri duduk bersama dengan 10 satelit CubeSat lainnya milik National Reconnaissance Office (NRO) dan NASA. (Alx/Ans)