Liputan6.com, London - Pada 26 Mei 1897, monster Drakula muncul, membuat bulu kuduk masyarakat London, Inggris berdiri. Bukan dalam wujud menakutkan, melainkan kisah horornya yang ditulis Bram Stoker: 'Dracula'. Novel fiksi tersebut mulai dirilis hari itu.
Novel 'Dracula' menampilkan berbagai catatan harian yang disusun urut, artikel surat kabar, isi telegram, dan korespondensi antar tokohnya. Semua membentuk jalinan cerita yang runut lagi memikat.
Count Dracula -- atau dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai Drakula --Â digambarkan sebagai bangsawan Transylvania, Rumania yang berubah menjadi vampir penghisap darah.
Ia kemudian berusaha pindah ke Inggris, untuk menemukan darah dari mangsa-mangsa baru dan menyebarkan kutukan kehidupan abadi. Orang yang ia isap darahnya niscaya akan menjadi 'mayat hidup'.
Dalam rangka melaksanakan niatnya itu, Count Dracula mengundang seorang penasehat hukum, Jonathan Harker, ke Transylvania, untuk mengurus kepindahannya ke Inggris.
Advertisement
Harker lantas menemukan keanehan-keanehan di puri sang bangsawan dan curiga. Ia pun menyadari bahwa ia telah terperangkap di dalam bangunan mengerikan itu.
Namun, toh, Harker berhasil meloloskan diri meski dalam kondisi tak waras. Jiwanya terguncang dan menderita gangguan otak sehingga harus menjalani perawatan cukup lama di Budapest.
Count Dracula yang akhirnya berhasil mendarat di Inggris, kemudian mulai mencari mangsa. Ia memilih Lucy Westerna -- teman tunangan Harker, Wilhemina Murray -- sebagai korban pertama.Â
Setelah menderita lemas, kurang darah, dan ada bekas gigitan di lehernya, nyawa Lucy tak bisa diselamatkan. Perempuan itu berubah menjadi vampir dan mengancam anak-anak di London, hingga perburuannya berhasil dihentikan dengan pasak kayu yang dihujamkan ke jantungnya.
Setelah kematian Lucy, sekelompok orang yang dipimpin Profesor Abraham Van Helsing memburu Drakula hingga ke Translyvania. Jonathan dan Mina Harker ada di antara para pemburu.Â
Selanjutnya: Terinspirasi Kisah Nyata...
Terinspirasi Kisah Nyata
Terinspirasi Kisah Nyata
Dari namanya, diduga Bram Stoker terinspirasi sosok Vlad III, Pangeran Wallachia yang tenar dengan reputasinya yang mengerikan. Vlad the Impaler. Si penyula.
Penyulaan adalah cara penyiksaan yang amat kejam. Menggunakan kayu sebesar lengan yang ujungnya dilancipkan. Vlad III lahir pada 1431 di Transylvania, kawasan pegunungan di Romania. Ayahnya adalah Vlad II Dracul, penguasa Wallachia, kerajaan di selatan Transylvania. Dracul adalah gelar yang berarti 'naga', berkat keterlibatannya di Order of the Dragon.
Saat memerintah Wallachia, Vlad IIIÂ mengundang ratusan bangsawan, menikam mereka hingga tewas, lalu jasadnya disula. Puluhan pedagang Saxon di Kronstadt, yang pernah bersekutu dengan para bangsawan juga dihabisi dengan cara yang sama pada 1459.
Vlad kemudian melawan Kekaisaran Ottoman, Turki yang pernah menyanderanya. Suatu hari di tahun 1462, ia menulis pada sekutu militernya. "Aku membunuh petani, pria, wanita, orang tua dan mereka yang masih muda, mereka yang tinggal di Oblucitza dan Novoselo, di mana Danube mengalir menuju laut.....Kami membunuh 23.884 orang Turki, tak termasuk mereka yang tewas saat rumahnya dibakar atau yang kepalanya dipenggal oleh tentara kami. Jadi Yang Mulia, Anda harus tahu bahwa saya telah melanggar perdamaian," tulis dia, seperti Liputan6.com kutip dari situs LiveScience.
Tangannya yang berlumuran darah membuatnya punya reputasi gelap. Ia konon tega menggelar pesta makan malam di antara tubuh tentara lawan yang disula. Bahkan ada yang menyebut, ia melahap roti yang dicelup ke darah para korbannya. Dua cerita itu belum tentu benar, namun kesadisannya yang kelewat batas menyebar seantero Eropa.
Total, Vlad dan pasukannya membunuh 80 ribu orang dengan berbagai cara, termasuk 20 ribu disula dan dipamerkan di luar Kota Targoviste.
Hidup Vlad berakhir 1476, saat ia dikepung, terdesak, dan akhirnya tewas. Kepalanya yang dikirim ke Mehmed II dipamerkan di gerbang Kota Konstatinopel.
Selain rilis Novel Dracula, 26 Mei juga menjadi momentum kejadian bersejarah. Pada 1969, pesawat Apollo 10 kembali ke Bumi.
Sementara pada 1293, gempa besar mengguncang Kamakura, Kanagawa, Jepang. Menewaskan 30.000 orang.
Bencana serupa juga terjadi pada 1983, lindu berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang Negeri Sakura, memicu tsunami yang menewaskan 104 orang dan melukai ribuan lainnya. (Ein/Yus)
Advertisement