Sukses

Suhu 50 Derajat Celsius Renggut 1.100 Nyawa di India

Pejabat setempat mengeluarkan peraturan baru yakni melarang dokter mengambil cuti agar bisa terus menangani korban.

Liputan6.com, New Delhi - Gelombang panas yang terus melanda India membuat korban tewas semakin bertambah. Hingga saat ini, tercatat 1.100 meninggal dunia akibat cuaca ekstrim tersebut.

Untuk membantu para korban, pejabat setempat mengeluarkan peraturan baru yakni melarang dokter mengambil cuti agar bisa terus menangani korban yang terkena sengatan panas matahari dan mengalami dehidrasi.

Seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/5/2015), sebagian besar korban adalah buruh miskin dan orang tua.

Mengantisipasi banyaknya korban, pemerintah telah mengimbau warga agar tetap tinggal di dalam rumah selama gelombang panas melanda wilayah mereka. Namun, banyak warga tak mematuhi aturan ini dengan alasan, diam di rumah membuat mereka tidak bisa mencari nafkah.

Gelombang panas melanda sebagian besar wilayah India termasuk daerah-daerah seperti Uttar Pradesh, Jharkhand, Orissa, Rajasthan dan ibu kota Delhi. Pekan lalu, suhu udara mendekati 50 derajat Celcius.

Di dua negara bagian yang pernah dilanda suhu panas tertinggi yakni Andhra Pradesh dan Telangana, suhu udara sedikit menurun menjadi 45 derajat Celcius.

Petugas Badan Meteorologi setempat mengatakan, awan mulai terbentuk di dua negara bagian tersebut yang akan memicu terjadinya hujan deras karena musim angin kencang dalam beberapa hari ke depan. (Sun)

Video Terkini