Liputan6.com, Damaskus - Kelompok 'sahabat' Al Qaeda di Suriah yaitu Front al-Nusra dilaporkan telah menguasai salah satu benteng terakhir pemerintah Suriah di Provinsi Idlib. Informasi itu disampaikan kelompok aktivis kemanusiaan.
"The Jaish al-Fateh atau Conquest Army (Tentara Penakluk) mengambil alih kota Ariha setelah menggelar serangan kilat," kata kelompok Syrian Observatory for Human Rights seperti dikutip dari BBC, Jumat (29/5/2015).
Otoritas keamanan Suriah mengatakan pertempuran sengit masih terjadi di wilayah itu. Keberhasilan Front al-Nusra menguasai Ariha, membuat posisi mereka makin kokoh di Provinsi Idlib -- yang berdekatan wilayah Turki.
Selain berbatasan langsung dengan Turki, Provinsi Idlib bersebelahan dengan Provinsi Latakia, yang disebut pertahanan terakhir pemerintah Suriah pimpinan Presiden Bashar al-Assad.
Sejak akhir Maret lalu, kelompok pemberontak mengklaim telah menguasai sejumlah kota di Provinsi Idlib, termasuk kota Jisr al-Shughour.
Sebelumnya, kelompok Front al-Nusra yang dipimpin Ayman al-Zawahiri telah memerintahkan agar jaringan militan tidak menggunakan Suriah untuk menyerang Barat.
Dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV Al Jazeera, Abu Mohammed al-Julani, disebutkan Front al-Nusra tengah memusatkan upaya menaklukkan Damaskus dan menggulingkan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Julani juga berjanji melindungi kelompok minoritas Suriah yang disudutkan oleh Presiden Assad.
Tayangan yang disiarkan pada Rabu 27 Mei malam waktu setempat, merupakan wawancara kedua dengan Al Jazeera di Qatar sejak 2013 ketika Front al-Nusra berpisah dengan ISIS.
"Kami hanya di sini untuk mencapai satu misi, untuk melawan rezim dan antek-anteknya di Suriah, termasuk Hizbullah dan lain-lain," tegas Julani merujuk pada gerakan Islam Syiah Lebanon yang berjuang bersama pasukan pemerintah." (Tnt/Yus)
'Sahabat' Al Qaeda Kuasai Kota Ariha Suriah
Otoritas keamanan Suriah mengatakan pertempuran sengit terjadi di pertahanan terakhir pemerintah Suriah pimpinan Presiden Bashar al-Assad.
Advertisement