Liputan6.com, Kansas - Pascameledaknya bom di sebuah masjid syiah di Kota Dammam, Arab Saudi, terkuak kisah mengharukan. Yakni 'pahlawan' berwajah tampan yang menyelamatkan orang-orang ketika salat Jumat.
"Dia adalah seorang mahasiswa Kansas, Amerika Serikat yang kembali ke rumah untuk menikah," demikian diberitakan CNN, Senin (1/6/2015).
Adalah Abduljaleel Alarbash, pemuda yang berencana meninggalkan Arab Saudi dan kembali ke Wichita State University -- tempatnya mengemban studi elektronika di AS. Ternyata waktu tak memihak Jalil -- panggilan akrabnya.
Jumat 29 Mei waktu setempat, pemuda ganteng berusia 22 tahun itu tewas usai mencegat pembom bunuh diri di luar sebuah masjid di Dammam, bagian timur Arab Saudi.
"Ledakan itu juga membunuh saudara Jalil, Mohammed, dan sepupunya," kata ayah Alarbash (Jalil) dalam bahasa Arab.
Kakak tertua Alarbash mengatakan, ketiga orang itu sukarela menjadi penjaga keamanan di Masjid Al-Anoud yang berada di lingkungan dominasi umat Syiah. Mereka meninggal sebagai pahlawan, karena mereka mencegah pembom bunuh diri masuk saat salat Jumat berlangsung.
"Pembom bunuh diri mendekati masjid memakai pakaian wanita (jubah tradisional yang dikenakan oleh wanita). Trio itu mencurigainya, mencegat dan membuka penutup wajahnya," jelas sang ayah dalam video yang beredar pada Sabtu 30 Mei.
Menurut keterangan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Saudi, awalnya mereka menyebut otoritas keamanan yang mencegah pengebom bunuh diri masuk ke dalam masjid. Namun kemudian diperjelas bahwa yang dimaksud 'otoritas keamanan' ialah ketiga pemuda tersebut.
Â
'Pahlawan'
Gelar 'pahlawan' yang disematkan pada Jalil beredar hingga ke tempatnya mengemban pendidikan di negeri pimpinan Barack Obama. Orang-orang yang mengenalnya di Wichita State, tak meragukan aksi tersebut.
"Abduljalil menyelamatkan ratusan nyawa ... termasuk ayah dan beberapa temankuku," kata Mohammad Aljady, sesama mahasiswa Wichita State. "Kami yakin apa yang dia lakukan adalah pahlawan dan dunia tidak akan pernah melupakan kebaikannya."
"Jalil dan saudaranya adalah pahlawan," tutur siswa lain, Mohammed Alsaeed,. "Dari lubuk hatiku, aku berterima kasih kepada mereka karena telah menyelamatkan keluargaku dan kehidupan orang lain."
Orang-orang yang mengenalnya di kampus mengatakan, Jalil memang dikenal kerap membantu orang lain.
"Dia adalah pemuda yang luar biasa!" kata Presiden Himpunan Mahasiswa Saudi di Wichita State University, Saeed Qaed Alghamdi. "Dia lucu, orangnya baik dan kami menyesalkan apa yang terjadi padanya."
"Dia pria yang luar biasa dan tidak akan pernah terlupakan," tambah Mohammed Alradhi.
"Aku rasa caranya meninggal menunjukkan pribadinya," ungkap Direktur University's engineering career, Alicia Newell. "Dia pasti bahagia melakukannya."
Advertisement
Serangan bom bunuh diri yang menewaskan Jalil dan kerabatnya adalah yang kedua menimpa masjid Syiah di Arab Saudi. Namun hantaman bom bunuh diri di rumah ibadah yang terletak di Kota Dammam hanya pada bagian luar bangunan saja.
Pemerintah mengatakan milisi tidak berhasil menyerang bagian dalam masjid itu, hanya bagian luarnya saja.
"Empat orang terbunuh," kata otoritas Arab Saudi seperti dikutip dari BBC, Jumat 29 Mei. (Baca: Masjid Syiah Arab Saudi Dibom Lagi, 4 Tewas)
Sebelumnya pada 22 Mei waktu setempat, seorang pengebom bunuh diri menyerang sebuah masjid Syiah di Provinsi Timur, Arab Saudi yang menyebabkan jatuhnya sejumlah korban. Seorang saksi mata mengatakan ia melihat ledakan hebat di Masjid Imam Ali yang terletak di Desa al-Qadeeh. Ia memperkirakan korban serangan yang terjadi ketika tengah berlangsung salat Jumat ini sekitar 30 orang. (Baca: Pengebom Bunuh Diri Serang Masjid Syiah di Arab Saudi)
Kelompok ISIS mengklaim berada di balik kedua serangan di masjid Syiah tersebut. (Tnt/Sss)