Sukses

Bus Kota Listrik di Jerman Kini Bisa Isi Ulang Baterai di Halte

Selama ini, bus kota bertenaga listrik masih menggunakan baterai yang sangat besar untuk menyimpan daya listrik.

Liputan6.com, Dresden Selama ini, bus kota bertenaga listrik masih menggunakan baterai yang sangat besar untuk menyimpan daya listrik. Dengan ukuran baterai yang sangat besar itu, terpaksa jumlah kursi penumpang dikurangi dan pengisian daya baterai memerlukan waktu yang lama.

Sebuah konsorsium di Jerman menciptakan bus kota tenaga listrik yang baterainya dapat diisi ulang dengan sangat cepat. Dengan demikian, baterai bus kota itu dapat dibuat lebih kecil sehingga mengembalikan ruang untuk kursi penumpang. Karya konsorsium European EDDA Bus itu memungkinkan pengemudi bus untuk menggunakan sejumlah halte dalam perjalanan untuk mengisi daya baterai. Caranya menggunakan sistem yang diciptakan oleh rekanan M&P.

Di halte-halte tersebut ada petunjuk yang terlihat dan terdengar sehingga perangkat pengisian daya baterai dapat ditempelkan ke kontak pengisian baterai di atap bus kota tersebut. Rancangan Fraunhofer Institute for Transportation and Infrastructure Systems (Fraunhofer IVI) bersama-sama dengan Schunk Bahn- und Industrietechnik ini mencakup kutub kontak positif dan negatif di tiap sisi bus, dilengkapi dengan sistem pembumian untuk keamanan.

Bukan hanya itu, sistem kontaknya dibuat dalam bentuk rel seluncur sehingga memungkinkan sedikit ruang gerak selagi menempelkan kontak-kontak pengisian daya.

Baterainya dibuat oleh Hoppecke Advanced Battery Technology dengan menggunakan elektronika yang dikembangkan oleh Vossloh Kiepe. Pengisian penuh baterainya hanya memerlukan waktu 6,5 menit.

Sistem bus EDDA ini mulai diuji pada November lalu di kota Dresden dan dinyatakan lulus. Tahap kedua pengujian ini dilakukan pada Februari lalu dengan rute yang lebih jauh, yaitu 20 kilometer. Namun demikian, belum ada kabar pasti mengenai penggunaannya di jalan umum.

Dalam situs resmi Fraunhofer, dijelaskan bahwa Fraunhofer IVI di kota Dresden memiliki empat departemen dan dua kelompok penelitian bersama. Kelompok penelitian beranggotakan 80 orang peneliti itu bekerjasama dengan Technical University Dresden dan Technical University of Freiberg.