Liputan6.com, Kingston - 20 Menit lagi hari memasuki siang bolong, 7 Juni 1692. Saat itu, warga dan pendatang sedang sibuk melakukan aktivitas seperti biasa di kota pelabuhan Port Royal, Jamaika.
Tapi tak ada yang menyangka gempa kemudian terjadi. Orang-orang lari berhamburan. Lindu berkekuatan superdahsyat terjadi 3 kali.
Tak ada sumber yang bisa menyebutkan berapa kira-kira kekuatan gempa yang terukur. Tapi dipastikan gempa selanjutnya berdaya jauh lebih besar.
Tak lama berselang, air laut naik ke permukaan. Tsunami terjadi begitu cepat. Manusia yang ada di sana belum sempat menyelamatkan diri. Dalam waktu sekejap, dua per tiga bagian dari kota tersebut tenggelam ke Laut Karibia. Sebagian besar kawasan yang dihuni 6.500 warga tersebut menghilang ditelan air.
Pemakaman dan tempat ibadah karam. Benteng, hingga bagian tertinggi bangunan pertahanan itu, raib bak disedot air.
"Suara bangunan runtuh begitu jelas terdengar. Aku bergegas menyelamatkan diri, berlari ke mana pun kumampu," ungkap Dr Heath, pejabat kota setempat, seperti dimuat situs resmi UNESCO.org, Minggu (7/6/2015).
"Saat aku berlari, tiba-tiba tanah di depanku menganga. Menelan orang-orang di sekitar. Aku kemudian buru-buru berlari."
Dari luas kota 51 hektare, 20 hektare di antaranya tenggelam ke laut dengan kedalaman 10 kaki atau sekitar 3 meter. Permukaan lain seluas 13 hektare merosot hingga 35 kaki atau 10 meter. Menurut laporan History.com, Port Royal tenggelam hingga kedalaman 40 kaki atau 12 meter.
Menurut data yang dilaporkan UNESCO (Badan PBB di Bidang Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan), sekitar 2.000 orang tewas terbawa arus. Selain itu, 3.000 orang lainnya meninggal beberapa hari kemudian akibat luka parah dan penyakit yang muncul setelah bencana.
Hanya sebagian dari penduduk Port Royal yang selamat. Mereka berhasil menyelamatkan diri ke daratan yang lebih tinggi. Setelah bencana dan penyakit usai, mereka yang tersisa membangun kembali kota tersebut.
Akan tetapi, 11 tahun kemudian, bencana kembali melanda Port Royal. Kebakaran hebat melalap habis sebagian besar kota. Semua bangunan hangus, kecuali beberapa kastil.
Pada masa itu, Port Royal dikenal sebagai markas orang-orang paling jahat sedunia. Sebab kota ini menjadi lokasi pesta pora para pembajak. Ia juga menjadi tempat penyelundupan terbesar di muka Bumi.
Port Royal merupakan rumah bagi 'Pirates of Caribian' di dunia nyata.
Sejauh ini, sebagian besar bagian kota yang tenggelam di dasar laut telah berhasil diekskavasi. Situs ini direkomendasikan menjadi salah satu warisan sejarah dunia.
Sementara, pada 7 Juni 1981, Israel menggempur reaktor nuklir di Irak yang dikhawatirkan negeri zionis bisa membahayakan kawasan. Ini merupakan serangan militer pertama yang dilakukan terhadap reaktor nuklir.
Tanggal yang sama pada 1994, kali pertama internet hadir di Indonesia. Adalah Randy Bush dari Portland, Oregon, Amerika Serikat melakukan ping pertama ke IPTEKNETÂ Indonesia. Laporan ping itu kemudian disampaikan ke ilmuwan di National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat.
Dalam proses tersebut, sambungan IP pertama Indonesia dari IPTEKNET berupa leased line 64 Kbps membutuhkan waktu ping sekitar 750ms dari Amerika Serikat. (Ein/Rmn)
7-6-1692: Tanah Terbelah, Tsunami Terjang Surga Para Bajak Laut
Port Royal dikenal sebagai markas orang-orang paling jahat sedunia. Surga para bajak laut.
Advertisement