Sukses

44 Dari 150 Jenazah Korban Kecelakaan Germanwings Dipulangkan

Sisa penumpang Germanwings nahas yang berasal dari 18 negara berbeda, termasuk 3 warga Inggris, akan dipulangkan dalam beberapa minggu.

Liputan6.com, Dusseldorf - Setelah 11 minggu tragedi jatuhnya pesawat Germanwings di pegunungan Alpen, Swiss, 44 dari 150 jenazah akhirnya dipulangkan pihak berwenang. Iring-iringan mobil jenazah yang membawa murid-murid SMA Jerman tiba di Bandara Dusseldorf, Jerman.

"15 Dari 16 anak-anak dari Joseph-Koenig telah dipulangkan setelah kecelakaan pesawat yang melaju dari Barcelona hendak ke Dusseldorf," demikian diberitakan Daily Mail, Kamis (11/6/2015).

"Peti mati dari 2 guru yang menemani para murid di pesawat nahas, berada di mobil jenazah berwarna hitam."

Mawar putih juga telah ditempatkan di sepanjang rute mobil jenazah itu melintas, selain pengibaran bendera setengah tiang.

Induk perusahaan Germanwings, Lufthansa menerbangkan 44 peti mati dengan pesawat kargo dari Marseille di Prancis ke Kota Dusseldorf di Jerman pada Rabu 10 Juni malam waktu setempat.

Sisa penumpang Airbus A320 nahas yang berasal dari 18 negara berbeda termasuk 3 warga Inggris, akan dipulangkan dalam beberapa minggu mendatang.

"Peristiwa ini adalah tragedi, terutama untuk orangtua, tapi kita juga kehilangan siswa dan rekan-rekan kami," kata kepala sekolah SMA itu, Ulrich Wessel.

"Ini sangat sulit bagi siswa kelas 10," kata Wessel. 'Dulu ada 150 siswa, sekarang mereka hanya 134... Banyak yang kehilangan teman terbaik mereka."

Rencananya, pemakaman pertama korban Germanwings akan digelar Jumat 19 Juni, sementara yang paling akhir akan dilakukan akhir bulan.

Staf forensik yang menyisir pegunungan Alpen di Swiss mengatakan, banyak bagian tubuh yang hanya seukuran prangko dan yang terbesar ukurannya seperti koper.

Pesawat Airbus A320 yang menempuh perjalanan dari Barcelona ke Dusseldorf itu jatuh di pegunungan Alpen Prancis pada Selasa 24 Maret 2015. Seluruh penumpang yang berjumlah 150 orang meninggal dunia.

Tim penyelidik jatuhnya pesawat Germanwings di pegunungan Alpen percaya kopilot Andreas Lubitz menjatuhkan pesawat dengan sengaja. Pada 26 Maret, penyidik menemukan informasi bahwa Lubitz sengaja mengambil alih kemudi dari pilot utama Patrick Sonderheimer. (Baca: Percakapan Dramatis Pilot-Kopilot Germanwings: 'Buka Pintunya!')

(Tnt/Sss)