Sukses

Terjebak di Rumah, Pria Tergemuk di Inggris Meninggal Dunia

Pria berbobot 412 Kg itu meregang nyawa setelah tak bisa keluar rumah akibat tak bisa keluar rumah selama beberapa tahun terakhir.

Liputan6.com, Kent - Bobot tubuhnya yang terlalu gemuk, membuat lelaki ini meregang nyawa. Beratnya mencapai sekitar 412 kg. Pria yang disebut terberat di Inggris ini meninggal secara tragis di rumahnya di Kent.

Carl Thompson terjebak di rumahnya selama satu tahun. Sehari-hari pria tergemuk di Inggris berusia 33 tahun itu bergantung pada pengasuh untuk memandikan dan memberinya makan.

Pada Minggu 21 Juni pagi waktu setempat, sebuah ambulans, polisi dan pemadam kebakaran terlihat di luar rumahnya di Dover. Polisi juga tengah membuat konfirmasi atas kematiannya dalam sebuah pernyataan.

"Polisi Kent menyebutkan pada 21 Juni pukul 10.38, didapati laporan-laporan bahwa seorang pria berusia 30-an di Dover meninggal dunia," kata juru bicara kepolisian seperti dikutip dari Daily Mail Senin (22/6/2015).

"Petugas tidak mencurigai penyebab kematian tersebut".

Setelah berbicara tentang penderitaannya akibat obesitas pada Mei lalu, pria berusia 33 tahun itu sempat bersumpah untuk menurunkan berat badannya demi tetap hidup. Ia juga mengaku tersentuh oleh curahan simpati dan tawaran bantuan yang diterimanya dari wawancara beberapa media.

Thompson mengatakan bahwa ia sangat ingin mengubah gaya hidupnya, setelah diperingatkan dokter bahwa sakit yang dialaminya bisa membunuhnya.

Ia tak dapat meninggalkan rumah untuk pergi berbelanja makanan. Untuk makanan sehari-hari, ia memesan dari rumah agar diantarkan. Dia juga mengaku telah menghabiskan 10 poundsterling atau sekitar Rp 211 ribu per hari untuk kudapan cokelat, yang dibelinya dari uang bantuan pemerintah setempat terhadapnya.

Pria itu mengaku mengalami obesitas setelah kematian ibunya akibat tumor otak pada 2012. Sejak saat itu, ia melampiaskan rasa sedihnya pada makanan tak sehat.

Berat badan Thompson pun dengan cepat bertambah dua kali lipat, dari sekitar 190 kg ke atau 412 kg. Sulitnya bergerak membuat ia tak lagi bisa bekerja di luar rumah.

Thompson menghabiskan beberapa tahun terakhir keluar-masuk rumah sakit, tempat ia dirawat untuk berbagai penyakit termasuk septicemia (peradangan pada seluruh tubuh akibat infeksi bakteri).

Bulan lalu, saat meminta bantuan untuk menurunkan berat badan, ia bersumpah untuk tidak menjalani operasi lambung untuk menghentikan kebiasaan makannya. Sebab sangat berbahaya menurutnya.

"Aku tidak ingin operasi gastric atau memperpendek saluran pencernaan pada lambung, itu berbahaya. Aku ingin bantuan seorang ahli diet dan psikiater untuk membantu menurunkan berat badan saja," jelas dia.

Keinginannya belum terwujud, maut sudah menjemputnya lebih dulu. (Tnt/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini