Sukses

Penampakan 'Hitler' Mengenakan Kimono Jepang

Terungkap sebuah foto menggambarkan sosok pemimpin Nazi mengenakan kimono Jepang.

Liputan6.com, London Siapa yang tak mengenal Adolf Hitler? Dalam sekejap orang akan langsung mengenali sosok diktator Jerman ini dari kumisnya yang khas dan rambut klimis belah pinggirnya.

Baru-baru ini, telah ditemukan foto aneh yang diduga merupakan foto Hitler. Namun foto yang satu ini berbeda dari foto-foto yang menampakkan pemimpin Nazi tersebut di sepanjang sejarah. Foto yang baru terungkap belakangan ini, menunjukkan sosok 'Hitler' menanggalkan seragam militer yang biasa ia kenakan.

Dilansir dari Dailymail, Senin (22/6/2015), sosok pria yang mirip Hitler di dalam foto tersebut mengenakan pakaian tradisional Jepang, kimono. Dalam foto yang diduga diambil pada 1936 itu menunjukkan seorang pria yang terlihat begitu mirip seperti Hitler dalam pose serius.
 
Adolf Hitler pernah berpose menggunakan pakaian yang bukan biasa bagi seorang pemimpin Nazi.
 
Meski sumber asli foto ini belum diketahui, diduga foto tersebut diambil untuk memperingati penandatanganan pakta internasional antara Nazi Jerman dan Jepang.

Di sekitar masa itu, partai politik pimpinan Hitler disebut-sebut telah merancang berbagai benda yang bisa dipasangi logo Nasionalis Sosialis (Nazi) sebagai cara penyebaran propaganda.

Sementara itu, dari Daily Express disebutkan bahwa Alf, seorang prajurit Korps Sukarelawan Inggris, pada 1945 menemukan sebuah buku Deutschland Erwache (Bangkitlah Jerman) di suatu reruntuhan rumah di Jerman. Ia membawa buku itu sebagai cinderamata kembali ke rumahnya di Barnsley di Yorkshire, Inggris. 

Baru 70 tahun kemudian buku itu dibuka lagi. Tidak disangka-sangka, buku itu merupakan terbitan resmi Nazi yang ditulis pada 1930-an oleh orang kepercayaan Hitler, Baldur von Schirach. Di dalamnya tertera foto Adolf Hitler sedang memakai celana pendek.
 
Adolf Hitler pernah berpose menggunakan pakaian yang bukan biasa bagi seorang pemimpin Nazi.
 
Bahkan Hitler sendiri tidak menyukai foto itu terpampang di sana dan ia melarang penggunaan foto itu di terbitan-terbitan berikutnya. Terlambat.

(dsu/gst)