Sukses

Pemakaman 2 Korban Penembakan di Gereja AS Dijaga Ketat

Prosesi pemakaman terhadap Ethel Lee Lance dan Sharonda Singleton dilakukan setelah jenazahnya sempat disemayamkan pada dua gereja.

Liputan6.com, Charleston - Upacara pemakaman pertama dari korban penembakan Gereja di Amerika Serikat digelar. 2 Dari 9 orang yang dimakamkan adalah Ethel Lee Lance dan Sharonda-Coleman Singleton.

Prosesi pemakaman terhadap Ethel Lee Lance dan Sharonda Singleton dilakukan setelah jenazahnya sempat disemayamkan pada 2 gereja berbeda.

Sebelumnya dilakukan layanan doa untuk Ethel Lee Lance di gereja Baptis di North Charleston, sementara Sharonda-Coleman Singleton di rumah ibadah lainnya.

5 Korban lainnya akan dimakamkan pada Jumat dan Sabtu 26 dan 27 Juni waktu setempat. Namun 2 korban tewas lainnya belum melaporkan kapan akan dilakukan pemakaman.

Prosesi pemakaman itu dilakukan dalam penjagaan ketat aparat kepolisian. Petugas berkeliling di area tersebut.

Lance merupakan ibu dari 5 anak dan sudah bekerja di gereja lebih dari 30 tahun, sementara Sharonda-Coleman Singleton dikenal sebagai pendeta, ahli terapi bicara serta ibu dari 3 anak.

"Nenekku adalah simbol cinta dari korban kebencian," kata cucu Lance seperti dikutip dari BBC, Jumat (26/6/2015).

Pada Jumat ini, Presiden AS Barack Obama juga dikabarkan akan menyampaikan pidato dalam upacara pemakaman pendeta gereja Clementa Pinckney. Almarhum merupakan senator negara bagian Carolina Selatan.

Ini adalah prosesi pemakaman pertama dari sembilan korban penembakan di gereja Amerika keturunan Afrika di Charleston, pekan lalu.

Sebelumnya pada Minggu 21 Juni 2015, para jemaat di gereja Afro-Amerika itu menggelar misa perdana pascapenembakan. Pada kesempatan itu, mereka mendoakan 9 korban, termasuk sang pendeta Clementa Pinckney.

Kain hitam pun diletakkan di kursi Pendeta Clementa Pinckney. Ratusan orang memenuhi Gereja Emanuel AME saat misa Minggu pagi yang dilakukan di bawah pengamanan ketat kepolisian.

Si penembak, Dylann Roof, sudah disidang dengan sembilan dakwaan pembunuhan. Kepolisian AS menilai pembunuhan di gereja Afrika-Amerika pada Rabu 17 Juni itu, sebagai kejahatan berlatar kebencian. (Tnt/Mut)

Video Terkini