Sukses

Mayoritas Warga Inggris Jadi Korban Serangan ISIS di Tunisia

5 Dari mereka yang tewas sejauh ini telah dikonfirmasi sebagai warga Inggris oleh Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond.

Liputan6.com, Tunis - Mayoritas turis yang tewas dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh kelompok radikal ISIS di pantai Tunisia adalah warga Inggris. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Tunisia, Habib Essid, seiring dengan berdatangannya pesawat yang akan mengevakuasi para korban dari Inggris.

5 Dari mereka yang tewas sejauh ini telah dikonfirmasi sebagai warga Inggris oleh Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond. "Tapi angka itu bisa meningkat," ujar dia seperti dikutip The Guardian, Sabtu (27/6/2015).

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron akan memimpin pertemuan Komite Darurat Cobra, hari ini, untuk mengambil langkah-langkah setelah kejadian tersebut.

Salah satu korban tewas adalah seorang wanita asal Irlandia bernama Lorna Carty, perawat dan ibu dari 2 anak. Dia telah berada di resor itu dengan suaminya Declan yang baru saja menjalani operasi jantung.

Perjalanan bagi pasangan ini merupakan liburan sekaligus sebagai hadiah dari anggota keluarga mereka untuk membantu penyembuhan sang suami usai operasi.

ISIS Mengaku Bertanggung Jawab

Kelompok ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan di resor liburan yang populer dekat Kota Sousse itu. Ketika itu seorang pemuda menarik senjata Kalashnikov dari balik payung pantai dan mulai menembak. Aksi itu menewaskan sedikitnya 38 orang.

Presiden Tunisia, Beji Caid Essebsi mengecam serangan di RIU Imperial Marhaba Hotel itu. "Sekali lagi, tangan pengecut dan pengkhianat telah melanda Tunisia, menargetkan anak-anak dan pengunjung," tegas dia. (Ado/Mut)

Video Terkini