Liputan6.com, Palmyra - Kelompok ISIS mengedarkan foto-foto yang menggambarkan anggota mereka sedang menghancurkan patung-patung yang mereka nyatakan sebagai bagian dari peninggalan bersejarah di kota Palmyra di Suriah.
Ada 6 patung yang diperlihatkan tengah dihancurkan menggunakan palu besar, di tengah kerumunan orang-orang.
"Patung-patung ini disita dari para penyelundup yang bermaksud membawanya keluar negeri. Patung-patung sitaan ini dihancurkan sebagai hukuman," kata grup ISIS seperti dikutip dari BBC, Jumat (3/7/2015).
Sementara itu, Direktur Jenderal UNESCO, Irena Bukova, menyatakan ISIS bekerja sama dengan penyelundup dan menjual benda antik jarahan ke Inggris sebagai upaya pengumpulan dana.
"Kelompok ISIS telah menghancurkan patung singa berusia 2.000 tahun dari Palmyra," ucap Direktur Barang Antik Suriah, Maamoun Abdelkarim, pada Kamis 2 Juli waktu setempat.
Abdelkarim menyebut, penghancuran patung tiga meter yang dikenal sebagai Lion of al-Lat, adalah kejahatan paling serius yang dilakukan ISIS terhadap warisan budaya Palmyra.
Kelompok radikal itu dilaporkan menguasai kota kuno Palmyra pada Kamis 21 Mei 2015. ISIS juga menguasai beberapa lokasi reruntuhan zaman Romawi yang termasyhur. Kemajuan baru ini membuat ISIS menguasai sekitar 50% wilayah Suriah.
Kekhawatiran mereka akan menghancurkan warisan sejarah di sana pun muncul. (Tnt/Ein)