Liputan6.com, Castle Hill, Inggris Seorang remaja pelaku perampokan memaksa korban untuk mencium sepatunya setelah merampok ponsel dan uang senilai 3 poundsterling. Ia dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun delapan bulan.
Wolverhampton Crown Court mengetahui Thomas Rose, 18, telah memiliki 'catatan hitam’ setelah terlibat dalam insiden dua kasus perampokan dalam waktu dua hari di sekitar stasiun bus Dudley, Inggris pada bulan Maret lalu.
Baca Juga
Rose dari Sidwick Crescent, Ettingshall melakukan 24 pelanggaran selama kurun waktu empat tahun sebelum ia menjadi perampok pada usia 15 tahun. Dalam insiden kedua pada hari berikutnya, Rose mengacungkan pisau saat merampok seorang pemuda 17 tahun.
Advertisement
Fiona Cortese, pihak yang menuntut, mengatakan bahwa korban pertama Rose adalah kekasihnya yang ia dekati di terminal bus. Korban melarikan diri tapi ditemukan oleh Rose sedang bersembunyi di balik Dudley Casino di Castle Hill.
Pengadilan menerima informasi bahwa Rose mengancam akan menusuk sang pemuda. Lantas, ia memaksa korban menyerahkan ponsel dan uang senilai 3 poundsterling. Bahkan, korban dipaksa untuk mencium sepatu Rose.
Rose ditangkap setelah ia terdeteksi di CCTV oleh polisi di terminal bus. Christopher O'Gorman, pengacaranya, mengatakan Rose menerima pendidikan yang keras.
"Dia akan sakit jika berada di penjara. Lebih baik dia masuk lembaga pemasyarakatan," katanya kepada Express & Star, Jumat (3/7/2015).
Rose mengakui dua tuduhan perampokan yang ditujukan padanya. Akhirnya, polisi mengirimnya ke Institusi Kenakalan Remaja (Young Offenders' Institution) selama 56 bulan. Hakim Amjad Nawaz menyayangkan Rose, yang masih berusia belasan tahun, memiliki catatan kriminal yang begitu menyedihkan. (fhh/heidy)